Industri Farmasi, Kimia, & Obat Tradisional Tumbuh

Menteri Perindustrian, Saleh Husin
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Industri farmasi, kimia, dan obat tradisional tumbuh 9,1 persen pada kuartal I 2015. Pertumbuhan industri ini diklaim paling tinggi dibandingkan industri lainnya.

Kebijakan Ekonomi XI Diklaim Mampu Turunkan Harga

"Pada kuartal I 2015, industri farmasi, kimia dan obat tradisional menjadi juara," kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin dalam keterangannya, Rabu, 27 Mei 2015.

Saleh mengatakan, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan industri farmasi, kimia, dan obat tradisional cukup bagus. Pada 2014, industri ini hanya tumbuh 4,6 persen.

Kimia Farma Bagi 20% Laba Bersih untuk Pemegang Saham

Menurut data Kementerian Perindustrian, pada 2014, nilai ekspor produk farmasi mencapai US$532 juta dan tumbuh 16,98 persen dari 2013, yang sebesar US$455 juta. Namun, produksi farmasi dalam negeri masih dikuasai oleh produk impor. Hal ini terlihat dari nilai impor pada 2014 yang naik 6,68 persen, yaitu dari US$959 juta menjadi US$899 juta.

Melihat angka impor lebih tinggi daripada ekspor, Saleh mendorong adanya penyeimbangan ekspor dan impor produk farmasi. Salah satunya adalah perusahaan farmasi global yang beroperasi di Indonesia, meningkatkan investasinya dan ekspansi produksi. Untuk pabrikan farmasi multinasional, didesak untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi berorientasi ekspor.

Industri Farmasi Membaik, Indofarma Bidik Rp1,9 Triliun

Saleh menilai, ekspansi menjadi andalan untuk meningkatkan kinerja industri farmasi nasional, menambah devisa melalui ekspor produk farmasi, dan dapat memperluas lapangan kerja.

"Perusahaan global yang beroperasi di sini, harus bisa membuat Indonesia jadi basis produksi untuk ekspor."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya