Sudirman Bantah Terima Tumpangan Pesawat Jet dari Petral

Menteri ESDM Sudirman Said
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, dikabarkan menerima gratifikasi berupa tumpangan jet pribadi ketika berkunjung ke anak usaha Pertamina, Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Sudirman pun menepis kabar tersebut.

Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW

"Saya jangan dituding-tuding,
Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
deh ," kata Sudirman, kepada wartawan di kantor PLN pusat, Jakarta, Kamis 28 Mei 2015.

Sekadar informasi, pada 9 Maret 2015 Tim Reformasi Tata Kelola Migas bertandang ke kantor Petral di Singapura dan hanya didampingi Direktur Umum Pertamina, Dwi Soetjipto, dan
VP Integrated Supply Chain
Pertamina, Daniel Purba.


Sementara itu, Sudirman berpisah dari tim dan berangkat ke Medan dengan menyewa pesawat Gulfstream G-550 Singapura-Medan-Singapura dengan biaya
charter
US$35.750 dolar (dengan kurs Rp13.200) setara dengan Rp471,9 juta dan biaya tersebut ditagihkan ke Petral Singapura.


Mengenai pemberitaan ini, Sudirman menjelaskan, kronologinya. Ketika itu, dia tengah ada rapat di Singapura dan Pertamina memintanya hadir di Arun untuk peresmian kilang LNG.


"Tidak ada penerbangan dari Singapura ke Lhoukseumawe
dong
," kata dia.


Sudirman pun membantah bahwa pesawat tersebut adalah pesawat jet. Dia mengatakan, bahwa pesawat yang dimaksud adalah pesawat
charter
.

Alasannya, tidak ada penerbangan langsung dari Singapura ke Lhouksemawe.


"Saya bangun jam 03.00 supaya bisa mengejar di Lhouksemawe. Setelah selesai, saya balik karena
meeting
-nya (di Singapura) belum selesai. Pulangnya naik pesawat Pelita Air," kata dia.


Sudirman pun membantah bahwa fasilitas tersebut merupakan gratifikasi seperti yang dikabarkan.


"Biasa itu kalau keadaan mendesak, urgensinya ada. Ya, diberikan sarana transportasi. Kebetulan yang mengundang Pertamina dan yang menyiapkan Pertamina. Gratifikasi itu kalau saya bawa pulang itu barang dan pribadinya itu dapat manfaat. Itu kan, saya sedang bekerja. Jadi, gratifikasinya di mana, saya tidak tahu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya