Perusahaan Ini Bangun Smelter Nikel di Pulau Obi

Sumber :
  • REUTERS/Daniel Becerril/Files
VIVA.co.id
Antam dan Inalum Kerja Sama Bangun Smelter
- Anak usaha Harita Group, PT Megah Surya Pertiwi, akan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nikel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Nilai investasi yang disiapkan kurang lebih mencapai US$320 juta.

BKPM Akan Sederhanakan Izin Pembangunan Smelter
Dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 3 Juni 2015, perusahaan tersebut menggandeng perusahaan BUMN Tiongkok, Xinxing Ductile Iron Pipes Co.Ltd, serta beberapa perusahaan lainnya dari Singapura, Xinxing Ductile Iron Pipes (Singapore) Pte. Ltd, Qiyun Investment Holdings Pte. Ltd, dan Corsa Investments Pte. Ltd. Harita sendiri diwakili oleh PT Harita Jayaraya yang merupakan induk perusahaan Harita di Indonesia.

DPR Desak Menteri ESDM Percepat Pembangunan Smelter
"Investasi ini merupakan bentuk komitmen Harita Group dalam mendukung program peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara," kata General Manager Nickel Smelter Project Harita, Handrijono.

Handrijono mengatakan bahwa Megah Surya Pertiwi akan membuat kerja sama jual beli bahan mentah nikel dengan PT Trimegah Bangun Persada dan PT Gane Permai Santosa (PTGPS).  Perusahaan tersebut adalah pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi nikel yang terafiliasi di bawah bendera Harita Group dan telah beroperasi produksi di Pulau Obi, untuk menjamin suplai bahan baku produksi.

Smelter yang akan dibangun menggunakan teknologi Rotary Kiln Submerge Arc Furnace (RK-SAF) terdiri dari tiga line yang akan memerlukan daya listrik sebesar 120 MW dan akan menghasilkan 100 ribu ton ferronickel per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, Megah Surya Pertiwi akan membangun tiga unit PLTU yang masing-masing unitnya berkapasitas 40 MW.

Senior Geologis Harita Group, Robby Rafianto, mengatakan bahwa cadangan dan sumber daya nikel yang dimiliki oleh Divisi Nikel Harita Group, cukup dan memadai untuk membangun smelter nikel.

Rencana peletakan batu pertama pembangunan smelter tersebut akan dilakukan tahun ini. "Akan diadakan sekitar pertengahan Juni 2015," kata Senior GM External Relation Harita Group, Arif Perdanakusumah.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya