Jakarta Setiabudi Tunda Proyek Kuningan

VIVAnews - PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSI) menunda pembangunan proyek Kuningan Terpadu yang sebelumnya direncanakan mulai dibangun tahun ini. Hal itu, akibat tingginya suku bunga kredit konstruksi dan seretnya likuiditas perbankan.

Menurut Wakil Presiden Direktur JSI Purwo Hari Prawiro, proyek properti perseroan yang berada di daerah Kuningan Jakarta, tepatnya di Jalan Prof Satrio tersebut merupakan proyek temporer dengan jangka waktu tiga sampai lima tahun.

"Pertimbangan utama membatalkan proyek Kuningan itu adalah imbas krisis global. Akibat krisis, akses pembiayaan perbankan tidak likuid dan suku bunga yang melambung tinggi," ujarnya pada paparan publik hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan di Menara Cakrawala Jakarta, Rabu, 4 Juni 2009.

Sebagian besar pendanaan JSI, kata Purwo, berasal dari perbankan sebesar 70 persen dan sisanya berasal dari ekuitas perusahaan. "Tidak ada dana real estate yang dikucurkan bank tahun lalu," ujarnya.

Namun, dia mengakui, proyek apa yang akan dibangun di lokasi Kuningan itu akan dievaluasi kembali berdasarkan permintaan dan penawaran daerah bersangkutan. "Proyek Kuningan masih menggunakan konsep terpadu (mixed-use development)," kata Purwo menegaskan.    

Sementara itu, Purwo mengatakan perseroan saat ini masih memfokuskan bisnisnya pada proyek properti residensial, khususnya di Puri Botanical Garden yang dikembangkan anak usahnya (PT Copylas Indonesia).

Rencananya, kata dia, perusahaan akan terus mengembangkan dan sambil melihat peluang untuk membentuk kluster baru. "Potensi residensial masih besar, tinggal melihat perkembangan suku bunga serta penyesuaian installment," ujar Purwo.

Selain suku bunga, Purwo menambahkan, perusahaan juga tengah menunggu realisasi fasilitas akses jalan tol di kawasan jalan raya Bogor. Pasalnya, di kawasan ini sering terjadi kemacetan.

Polisi Bongkar Sifat Sopir Truk Ugal-ugalan yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim
Gunung Marapi, Sumbar.

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan

Aktivitas Gunung Marapi, di Sumatera Barat, kembali meningkat setelah sempat mereda. Pada Jumat, 29 Maret 2024 pukul 19.39 WIB. Bandara juga ikut terganggu akibat erupsi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024