Mendag: Importir Penyebab 'Dwelling Time' Lama

Presiden Jokowi kunjungi Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia
- Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyalahkan kalangan importir yang cenderung memanfaatkan proses perizinan di Indonesia. Akibatnya masa
dwelling time
Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng
(bongkar muat) di pelabuhan menjadi lama.
Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi

Masalah waktu sandar dan bongkar muat menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi melihat masa
dwelling time
di pelabuhan cukup tinggi.


"Sistem perizinan di Kementerian Perdagangan sudah
online
. Mungkin hanya 7 persen dari mereka yang menciptakan
dwelling time
yang tinggi. Tak sedikit mereka yang baru mengurus izinnya setelah barangnya tiba di pelabuhan," kata Rachmat di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2015.


Menurut dia, importir cenderung tidak mengeluarkan barangnya di pelabuhan. Alasannya, lebih murah menyimpan barang di pelabuhan daripada menyewa gudang penyimpanan.


Oleh karena itu, Rachmat berencana membalik aturan. Pihaknya tengah mematangkan aturan agar perusahaan wajib punya izin sebelum barangnya mendarat di pelabuhan.


"(Hal ini bertujuan) supaya kami tidak dipermainkan. Seperti orang naik pesawat. Dicek visanya ada atau tidak. Kami akan melihat
track record
(importir) dan barangnya," kata dia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya