Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong pabrikan gula rafinasi untuk memiliki kebun tebu sendiri. Ini agar rembesan bahan baku gula jenis tersebut bisa diredam.
Baca Juga :
BUMN Kejar Target Jokowi Tiga Juta Ton Gula
Baca Juga :
Ini 4 Sektor yang Dibuka 100% untuk Asing
Saleh Husin, ketika berkunjung di pabrik gula rafinasi milik Sugar Labinta di Lampung kemarin, mengatakan pemerintah akan mengawasi secara ketat soal imbauan itu.
Baca Juga :
Petani Tebu Tolak Pemerintah Impor Gula
"Satu-satunya cara mengurangi impor raw sugar ya dengan memiliki kebun tebu sendiri," Saleh Husin dalam siaran pers yang diterma VIVA.co.id, Minggu 28 Juni 2015.
Pemantauan ketat itu sekaligus menjamin pemisahan pasar gula kristal putih untuk konsumsi langsung masyarakat dan gula kristal rafinasi untuk memenuhi kebutuhan industri. Koordinasi dengan kementerian terkait juga akan dilakukan.
"Kementerian Perindustrian menelisik produksi gula rafinasi melalui verifikasi kontrak. Sedangkan audit distribusi yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan," tambahnya.
Gula rafinasi merupakan salah satu bahan penolong industri makanan minuman bersama bahan baku utama lainnya.
"Maka, keberadaan industri gula kristal rafinasi di dalam negeri sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri makanan dan minuman yang terus berkemban," ungkapnya.
Pada tahun 2014, industri makanan dan minuman memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp560,62 tiliun (berdasarkan harga berlaku) atau memberikan kontribusi sebesar 29,95 persen terhadap PDB industri pengolahan non-migas.
Pada tahun yang sama, ekspor industri makanan dan minuman sebesar US$5,55 Milyar atau menyumbang 4,7 persen dari ekspor hasil industri. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemantauan ketat itu sekaligus menjamin pemisahan pasar gula kristal putih untuk konsumsi langsung masyarakat dan gula kristal rafinasi untuk memenuhi kebutuhan industri. Koordinasi dengan kementerian terkait juga akan dilakukan.