China Pimpin AIIB, 57 Negara Dipastikan Bergabung

Pembangunan Fly Over Untuk Atasi Kemacetan
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - China menjadi tuan rumah penandatangan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB), lembaga keuangan internasional baru yang bertujuan menandingi Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Dilansir BBC, Senin 29 Juni 2015, delegasi dari 57 negara yang mendaftarkan diri sebagai anggota akan menandatangani artikel yang menentukan besarnya porsi investasi dan modal yang harus disetorkan setiap anggota.

Inggris, Jerman, Australia, dan Korea Selatan menjadi salah satu negara pendiri. Sementara itu, Jepang dan Amerika Serikat, yang menentang dibentuknya AIIB, menjadi negara yang paling menonjol untuk tidak bergabung.

AS mempertanyakan standar tata kelola AIIB sebagai lembaga baru. AS menilai AIIB secara tidak langsung menyebarkan kekuasaan China.

Sementara itu, AIIB dibentuk pada Oktober 2014, oleh 21 negara yang dipimpin oleh China dengan tujuan untuk mendanai proyek energi, transportasi, dan infrastruktur Asia.

Delegasi 57 negara itu berkumpul di Beijing's Great Hall untuk upacara penandatanganan.

Sebagian besar negara-negara Asia dan negara dari Timur Tengah dan Amerika Latin telah bergabung. Sebagian analis menilai, peluncurkan AIIB di Beijing dinilai sebagai sebuah keberhasilan diplomatik dan strategis bagi China.

AIIB Mulai Cairkan Utang untuk RI US$216,5 Juta

AIIB akan mulai beroperasi dengan modal dasar sebesar US$50 miliar, atau setara Rp667,8 triliun.

China kemungkinan akan memiliki 25-30 persen saham AIIB, disusul India akan menjadi pemegang saham terbesar kedua sebanyak 10-15 persen. Selanjutnya, Rusia dan Jerman.

Menteri Keuangan China, Lou Jiwei, yakin bahwa AIIB bisa mulai berfungsi sebelum akhir tahun ini. (asp)

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma.

Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem

Sisanya, akan minta anggaran dari APBN.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016