Hemat Mengelola THR Lebaran

Belanja Lebaran di Pasar Tanah Abang. (Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Kenaikan harga kebutuhan pokok, budaya buka puasa bersama, persiapan kue-kue dan makanan menjelang Lebaran, serta mudik, biasanya membuat pengeluaran saat Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri biasanya meningkat 25 - 50 persen dibandingkan bulan-bulan lain.

Uang Tunjangan Hari Raya (THR) kerap dianggap menjadi penyelamat. Namun, apabila kita tidak bijak dalam mengelolanya, bonus tahunan itu pun bisa lenyap tanpa sisa. Bahkan, mungkin duit bulanan rutin pun ikut tergerus tanpa bisa ditabung.

Dengan memiliki rencana finansial yang proporsional, dana plus THR itu pun bisa mencukupi kebutuhan hingga Lebaran selesai, atau bahkan bisa sisa untuk tabungan. Bagaimana caranya?

1. Bagi setengahnya

Satu cara penetapan anggaran yang ideal adalah menyisihkan 50 persen di antaranya untuk kebutuhan belanja di luar belanja konsumsi Lebaran. Jadi,
sisihkan sebagiannya untuk persiapan dana keluarga Anda misalnya pendidikan, pajak kendaraan bermotor, dan lain-lain.

2. Jangan digabung

Saat memiliki pasangan yang sama-sama bekerja, maka jumlah bonus THR yang didapat bisa lebih besar. Jadi, cobalah Anda membuat kesepakatan bersama untuk memisahkan uang tersebut. Misal, THR yang didapat suami digunakan untuk keperluan Lebaran, sedangkan THR istri untuk ditabung.

Siasati Uang Kuliah yang Mahal dengan Cara Ini

Namun, yang terpenting saat menetapkan anggaran keperluan Lebaran yang tepat adalah jangan sampai Anda membeli barang-barang kebutuhan yang ternyata tidak sesuai dengan tingkat kemampuan Anda.

3. Dana mudik sudah siap

Dana mudik bisa dibutuhkan lebih cepat jika Anda ingin menggunakan moda
transportasi umum seperti pesawat, atau kereta api yang tiketnya bisa lebih murah jika dibeli jauh-jauh hari sebelumnya. Karena itu, untuk keperluan mudik, khususnya tiket transportasi, Anda bisa menyisihkan pendapatan bulanan dari sebelum Lebaran. Keuntungannya, Anda bisa mengatur keperluan Lebaran di luar dana mudik.

4. Alokasikan walau kecil

Jelang Lebaran, kebutuhan pengeluaran yang akan datang adalah zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Anda mungkin menganggap pengeluaran kecil, namun tetap saja harus dialokasikan dengan baik. Khususnya zakat fitrah yang merupakan kewajiban bagi umat muslim.

Pengeluaran lain yang mesti dialokasikan adalah pengeluaran untuk hidangan
Ramadhan dan Lebaran, pakaian, dan THR asisten rumah tangga. Tetapkan besaran kebutuhan dana ini sejak awal, atau disesuaikan dengan jumlah pos anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.

5. Komitmen

Setelah menetapkan segala kebutuhan bisa dipenuhi dengan 50 persen dana yang dimiliki, maka berkomitmenlah untuk mengikuti anggaran tersebut, agar tidak kebablasan. Dengan begitu, Anda bisa tetap pada jalur pengeluaran yang tepat sehingga masih bisa menyisakan dana untuk tabungan dan biaya lainnya.

Orang-orang Sukses Ini Jual Hartanya untuk Mengejar Gairah

Anda bisa saja berpikir tentang dana pendidikan yang mendesak, mengingat masa Lebaran berdekatan dengan pergantian tahun ajaran baru.

Namun, alangkah baiknya jika dana pendidikan juga sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Dana tambahan untuk pendidikan bisa diambil 25 -30 persen dari jumlah sisihan dana dimiliki. (asp)

Ilustrasi boros belanja.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Siapa sih yang pengen hidup boros?

img_title
VIVA.co.id
27 September 2016