National Payment Gateway Belum Akan Terealisasi Tahun Ini

ilustrasi ATM
Sumber :
  • istock

VIVA.co.id - Wacana Bank Indonesia untuk membangun National Payment Gateway (NPG) hingga kini belum dapat terealisasi. Deputi Gubernur BI, Ronald Waas mengatakan, rencana yang dicanangkan sejak beberapa tahun lalu masih terkendala beberapa hal.

Ditegaskannya, Senin 28 Juni 2015, salah satunya masih terbentur oleh perusahaan-perusahaan payment gateway yang sudah berdiri lama. Sehingga, BI masih terus mengkaji dan melakukan pengembangan pada NPG.

Sejalan dengan kondisi tersebut, BI menegaskan, wacana NPG tersebut belum dapat bisa diterapkan tahun ini, atau pun tahun depan.

"Nasional Payment Gateway ini masih dalam pengembangan. Masih dalam kajian-kajian, karena industri sudah ada beberapa pemain di NPG ini. Jadi, BI harus kembangkan," ujarnya di gedung Bursa Efek Indoensia.

Diutarakan Ronald, lambatnya realisasi NPG karena banyak pihak yang terlibat dalam sistem pembayaran, yakni perusahaan-perusahaan, perbankan, konsumen, serta perusahaan-perusahaan penyedia Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mesin Electronic Data Capture (EDC), dan lain-lain.

Namun, Ronald mengaku bahwa perbankan sudah sangat siap dengan penerapan National Payment Gateway ini. "Kalau BI bikin NPG, semuanya sudah bisa langsung terhubung," ujarnya.

NPG merupakan sinergi sistem pembayaran di Indonesia dengan ATM, mobile banking, dan internet banking menjadi satu kesatuan.

Hingga saat ini ,terdapat tiga operator pembayaran yang dikenal luas, yaitu Artajasa yang mengelola ATM Bersama, Rintis Sejahtera yang mengelola Prima, dan Daya Network Lestari yang mengelola ALTO. (asp)

BI: Inflasi Pekan Ketiga November 0,2 Persen
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.

Bunga BI Diperkirakan Turun Bila The Fed Naikkan Suku Bunga

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga secara bertahap.

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2015