SPG Cantik Layani Tempat Penukaran Uang Baru untuk Lebaran

SPG Tempat Penukaran Uang Baru.
Sumber :
VIVA.co.id
Lebaran 2015, Pendapatan PT KAI Melebihi Target.
- Banyak cara yang dilakukan pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya yang dilakukan Jiman, salah satu pengelola bisnis musiman saat Ramadhan, yaitu penukaran uang baru di daerah Madiun.

Pengguna KRL Naik 26 Persen Selama Libur Lebaran
Tidak seperti biasanya, kepada VIVA.co.id, Jiman mengatakan tempat penukaran uang yang dikelolanya menggunakan jasa Seles Promotion Girls (SPG). Cara itu efektif menarik calon penukar uang untuk keperluan Lebaran itu. 

Mayoritas Pemudik dari Sumatera Sudah Kembali ke Jawa
"Apalagi, gadis SPG-nya cantik, yang jadinya tidak berniat jadi berhenti, minimal untuk bertanya seputar uang baru," ujar Jiman, Selasa 30 Juni 2015.

Bahkan, menurut dia, secara presentasi, penggunaan jasa SPG bisa menambah omzet penukaran uang sekitar 30 persen. Untuk setiap Rp100 ribu uang baru, penukar uang menggantinya dengan uang Rp110 ribu. 

"Saya mengambil keuntungan 10 persen dari setiap Rp100 ribu, pecahan apa pun. Memang banyak yang mencari pecahan dibawah Rp10 ribu, tetapi saya menyediakan juga pecahan Rp10 ribu dan Rp20 ribu," kata Jiman yang sudah enam tahun melakoni berbisnis ini. 

Di Kota Madiun, setidaknya ada empat tempat penukaran uang di tepi jalan yang dikelola oleh Jiman. Dari beberapa tempat itu, hanya satu titik yang menggunakan jasa SPG, yaitu di Alun-alun Madiun. 

"Di sini lebih ramai, apalagi persis di depan Masjid Raya Madiun. SGP yang saya sewa, dibagi shif siang dan malam, masing-masing sift dua orang," tambahnya.

Erna, salah satu SPG mengaku beruntung ada yang menggunakan jasa SPG saat Ramadhan. Meskipun, kondisi panas menyengat kulit mulusnya karena bekerja di ruang terbuka di bawah sengatan matahari, untuk menawarkan uang kepada pengguna jalan yang lewat.

"Sehari-hari saya SPG rokok. Selama bulan Ramadhan, penjualan rokok menggunakan jasa SPG dihentikan. Otomastis saya menganggur. Beruntung pak Jiman mengajak saya," ujar Erna.

Erna sudah tiga tahun ikut Jiman menawarkan uang baru. Pekerjaan ini merupakan alternatif pekerjaan yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan ini.

"Tetapi, saya tidak ditarget harus dapat jumlah tertentu. Yang penting, menawarkan saja," jelasnya. 

Lebih lanjut, menurut Jiman, bisnis musiman ini intinya hanya memanfaatkan kemalasan orang. Sebab, untuk mendapatkan uang baru, sebenarnya setiap bank menyediakan. 

"Tetapi sebagian besar masyarakat tidak mau mengantri menukar. Selain itu, saat menukar, juga dibatasi jumlah uang dan penukarnya," terang Jiman.

Uang baru yang disediakan Jiman, berasal dari Bank Indonesia Solo. Untuk satu musim, minimal Rp40 juta harus disediakan Jiman untuk penukaran uang baru.

"Saya, bahkan harus rela mebayar orang untuk mengantre, karena di Bank Indonesia pun, jumlahnya juga dibatasi. Tetapi, saat sudah berada di tepi jalan, penukaran tidak terbatas, berapa pun asal saya ada uang baru, tetap saya layani," tegasnya.

Dalam satu musim Lebaran, omzet penukaran uang baru bisa lebih dari Rp100 juta. "Tetapi, saya tidak bekerja sendiri, ada beberapa titik yang dikelola oleh orang lain. Ada SPG, ada biaya operasional dan sebagainya. Jadi, untungnya tidak saya sendiri yang merasakan," terang Jiman. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya