Pasokan Dunia Melimpah, Harga Minyak Indonesia Turun

minyak jelantah
Sumber :
  • istock
VIVA.co.id
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
- Harga Minyak Indonesia (Inodnesia
Crude Price
Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW
/ICP) pada Juni 2015 ditetapkan sebesar US$59,4 per barel. Harga ini turun sebesar US$2,46 per barel dari bulan sebelumnya yang sebesar US$61,86 per barel.

Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
Dikutip dari keterangan tertulis yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gasm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat 3 Juli 2015, harga ini merupakan penetapan tim harga minyak di Indonesia berdasarkan perhitungan formula ICP.

Sementara itu, harga minas/SLC mencapai US$59,4 per barel dan turun US$3,16 per barel dari US$62,70 per barel pada bulan sebelumnya.

Penurunan harga minyak ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang disebabkan beberapa faktor. Yaitu berdasarkan publikasi OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) Juni 2015 bahwa pasokan minyak mentah OPEC di Mei 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,02 juta barel per hari menjadi sebesar 30,97 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) USA, tingkat stok gasoline dan distillate fuel oil Amerika Serikat selama bulan Juni 2015 mengalami peningkatan.

Faktor lainnya adalah peningkatan ekspor minyak mentah Iran selama bulan Juni 2015 mencapai 3,20 juta barel per hari disebabkan kemungkinan dihapuskannya sanksi ekonomi terkait kesepakatan nuklir Iran.

Kekhawatiran melemahnya perekonomian Eropa akibat krisis Yunani dan kebijakan baru dari Pemerintah Amerika Serikat, yang mengizinkan ekspor kondensat juga jadi faktor pendorong. 

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi China menjadi 7 persen pada kuartal I 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar 7,4 persen yang merupakan laju pertumbuhan terendah sejak 2009. Dan, meningkatnya freight rates mengakibatkan pengapalan kondensat di kawasan Asia cenderung berkurang. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya