Sumber :
- Dokumentasi Kementerian Keuangan
VIVA.co.id
- Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, yang baru dua hari menjabat, langsung mendapatkan berbagai arahan khusus dari Presiden Joko Widodo. Namun, ada tiga instruksi presiden yang sangat mendesak dan harus segera direalisasikan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mengoptimalkan Aset Negara
"Tadi pagi dipanggil Presiden. Pertama, supaya menanggulangi penyelundupan yang bisa menganggu industri dalam negeri," kata Heru Pambudi di Kompleks Kementerian Keuangan.
Baca Juga :
Pulau Tax Haven, Untung Rugi Masih Dikaji
Arahan kedua, menurut Heru, agar pihaknya dapat berkoordinasi dengan baik dengan instansi lain untuk mengurangi waktu bongkar muat (dwelling time) yang masih sangat menyita waktu di pelabuhan.
"Pak Presiden minta bea cukai tidak hanya fokus pada custom clearance, tapi juga penurunan pre-custom clearance," tambahnya.
Sementara yang ketiga, Heru mengaku diminta Presiden untuk menempatkan para pejabat di instansinya sesuai dengan posisi dan kompetensi masing-masing dan benar-benar sesuai dengan kualitas kerja yang baik.
"Pak Presiden meminta, supaya betul-betul menempatkan pejabat yang profesional tepat pada posisi mereka masing-masing," kata dia.
Sekedar informasi, Heru Pambudi baru saja dilantik sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang baru oleh Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, Rabu, 1 Juli 2015 menggantikan posisi Dirjen sebelumnya, Agung Kuswandono. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pak Presiden minta bea cukai tidak hanya fokus pada custom clearance, tapi juga penurunan pre-custom clearance," tambahnya.
