- Reuters
VIVA.co.id - Sebanyak 21 lembaga sekuritas Tiongkok menyatakan akan menginvestasikan secara kolektif, setidaknya 120 miliar yuan (US$19,3 miliar) untuk membantu menstabilkan bursa saham negara itu.
Dilansir Reuters, Sabtu 4 Juli 2015, anjloknya bursa saham Tiongkok, hampir 30 persen, telah menimbulkan kekhawatiran besar pada investor global. Mereka takut bursa Tiongkok dapat menggoyahkan perekonomian negara ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Dikutip dari situs Asosiasi Sekuritas Tiongkok, ke-21 broker bertemu di Beijing, Tiongkok, untuk membahas situasi pasar dan menyatakan "keyakinan penuh" dalam pengembangan pasar modal Tiongkok.
Bursa saham Tiongkok mengalami goncangan setelah hampir 40 persen saham-saham Tiongkok anjlok sejak pertengahan Juni. Otoritas Sekuritas Tiongkok melakukan penyelidikan terkait dugaan manipulasi pasar.
Para broker berjanji tidak akan menjual kepemilikan saham mereka selama Indeks Shanghai Composite (SSEC) di bawah 4.500 poin.
Pada Jumat, 3 Juli 2015, Indeks SSEC anjlok 5,8 persen ditutup pada posisi 3.684 poin.
Sebelumnya otoritas Tiongkok sudah memangkas suku bunga dan melakukan sebuah relaksasi aturan-aturan pinjaman marjin. Namun, gagal menghentikan aksi penjualan saham.
(mus)
