Sumber :
- VIVA/Anisa Maulida
VIVA.co.id
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia, meminta Angkasa Pura tetap melayani dengan baik calon penumpang di terminal dan 2E dan 2F Bandara Soekarno-Hatta.
Hal itu disampaikan Yudi menyusul kebakaran yang terjadi di terminal 2E yang berakibat terganggunya sistem komputerisasi layanan penumpang.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Hal itu disampaikan Yudi menyusul kebakaran yang terjadi di terminal 2E yang berakibat terganggunya sistem komputerisasi layanan penumpang.
"Jangan sampai penumpang harus menunggu terlalu lama," ujar Yudi, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Minggu 5 Juli 2015.
Terlebih, saat ini jumlah penumpang mengalami lonjakan, khususnya pada rute-rute dalam negeri. Lonjakan terjadi karena arus mudik Lebaran mulai terjadi.
Yudi juga mendesak dilakukan investigasi menyeluruh dan tuntas agar kejadian semacam itu tidak terulang kembali di masa depan. Dia memaparkan, beberapa insiden yang mengganggu layanan penumpang maupun jadwal penerbangan beberapa kali terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta.
Di antaranya matinya listrik bandara dan matinya sistem sistem radar yang mengganggu jadwal penerbangan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Kedua insiden tersebut membuat terputusnya aliran ke panel distribusi utama menara pengatur lalu lintas penerbangan dan mengakibatkan Jakarta
automated air traffic system
tidak dapat menampilkan sejumlah data penerbangan.
Karena itu, ungkapnya, pemanduan terhadap pesawat saat terjadinya gangguan tersebut dilaksanakan dengan prosedur kontrol nonradar seperti menunda seluruh penerbangan dari Soekarno-Hatta dan mendahulukan pesawat yang akan melakukan pendaratan dengan menambah jarak aman sesuai
standard operating procedure
(SOP) yang berlaku.
"Insiden kebakaran maupun matinya sistem komputer layanan pelanggan jangan dianggap enteng karena memberikan dampak yang luar biasa," katanya. (one)
Halaman Selanjutnya
"Jangan sampai penumpang harus menunggu terlalu lama," ujar Yudi, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Minggu 5 Juli 2015.
