Ini Lima Kesalahan Wirausahawan

Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Sumber :

VIVA.co.id - Dalam berwirausaha, untuk membangun usaha tidak bisa dilakukan sekejap mata. Membutuhkan proses untuk dapat mencetak usaha yang kuat dan berkembang.

Miliarder Sara Blakely Berbagi Nasihat Bisnis Terbaiknya

Dan, untuk mencapai itu dibutuhkan tekad yang kuat, semangat pantang menyerah, serta, kerja keras.

Namun, ada lima kesalahan yang bisa menyebabkan entrepreneur atau wirausahawan gagal membangun usaha, yakni:

Tak Selesai Kuliah, Ahmed Haider Ciptakan Aplikasi Drone

1. Sikap marah

Ketika di bawah lingkungan sosial membentuk dua kemungkinan, sikap pasrah dan ikhlas atau kedua, sikap marah dan kekerasan. Sikap marah ini yang lama kelamaan menjauhkan kita dari akses pertolongan, sehingga mungkin dia bertahan mandiri.

Kisah Shelby Clark Temukan Ide Aplikasi Penyewaan Mobil

Akan tetapi, jauh lebih penting mengutamakan sikap pasrah, dan ikhlas, karena sikap ini membuka akses memperpanjang kredibilitas, jangkauan kredit di sekitar lingkungan jaringan

2. Sikap tidak mau belajar

Satu hal, respons kita mungkin tidak mengerti sesuatu penjelasan. Maka orang yang memiliki sikap belajar maka ingin menggali, membaca, dan menyadari. Namun, kebanyakan bersikap saya tidak paham, dan setop belajar dapat membuat Anda gagal.

3. Bersikap putus asa

Kondisi kepepet memaksa entrepreneur mendesak orang lain. Misalnya soal tagihan.

Seorang entrepreneur harus bersikap bijak karena 80 persen kemungkinan pesanan datang karena repeat order (pesanan ulang). Bila Anda dalam kondisi putus asa, kepepet, maka Anda bisa cenderung mendesak klien menagih dengan kekerasan. Ini bisa merusak silaturahim.

4. Bersikap menyerah

Misalnya sudah setahun tidak membawa hasil, maka ada entrepreneur yang alih profesi. Sebenarnya, ketika Anda mulai membangun, sepanjang perjalanan mungkin satu pintu tertutup, tapi saat itu ada pintu lain terbuka.

Kecerdasan seseorang bukan diukur dari tingkat sukses, namun keunggulannya menekuni proses kegagalan.

5. Sikap pemikiran yang keliru

Ada orang berpikir dan bertanya, "Pak saya sempat berdiskusi dengan pasangan saya, apakah kami perlu menjual rumah, sehingga tidak terlalu berat beban cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan uangnya dipakai modal usaha."

Ini merupakan pemikiran yang salah. Aset rumah yang dicicil adalah sudah bagus. Menjual rumah untuk modal usaha itu fatal. Ekspose risiko dua kali lebih besar.

Saya tidak terbiasa menabung investasi rumah, dan risiko uang modal usaha yang mungkin tidak mencukupi.

Sedangkan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah kecerdasan entrepreneur. Yaitu, kredibilitas meningkatkan jangkauan kredit. Misalnya:

1. Partner bagi hasil. Ini cara kredit yang terbaik.

Misalnya, saat mulai menyewa ruko. Bila Anda tidak mampu menggiring land lord atau pemilik ruko, mungkin Anda perlu kekuatan yang lebih besar, tangan orang lain

2. Setiap orang butuh mitra senior yang membantu urusan pengaruh kemampuan dan kekuatan yang lebih besar. Tanpa itu, kehidupan semakin sulit.

3. Cara kredit atau utang yang disarankan adalah melalui saudara keluarga yang lebih berada. Kebaikan di antara sanak saudara bersifat turun temurun. Hal yang wajar meminta pertolongan kepada saudara yang lebih berada.


Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.

Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen. Buku terbaru MONEY INTELIGENT, Rahasia Kaya Mulai Berbisnis, dan seri Dua Rahasia Kaya Jangan Cintai Uang segera terbit di Gramedia bulan Juli 2015.

Untuk memiliki eBook MI3 Money intelligent 3 silakan klik http://rahasiakaya.wix.com/money-intelligent.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya