Krisis Yunani, Menkeu: Fundamental Ekonomi RI Terus Dijaga

IHSG melemah
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Hasil referendum Yunani yang menolak tawaran dana talangan (bailout) Uni Eropa menjadi sentimen negatif bagi pasar global, termasuk Indonesia.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Beberapa negara Asia seperti Jepang dan Korea Selatan telah mengambil langkah untuk mengantisipasi gejolak ekonomi global pasca hasil tersebut.

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, Senin, 6 Juli 2015, menyatakan pemerintah akan terus menjaga fundamental ekonomi guna mengantisipasi apabila ada dampak signifikan terhadap perekonomian dalam negeri terkait mengenai hasil referendum Yunani.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

 "Yang penting dijaga. Jadi fundamental ekonomi tidak terganggu," kata Bambang kepada VIVA.co.id di Gedung DPR RI.

Indeks bursa saham di Asia merosot hingga lebih dari satu persen akibat sentimen negatif pasar atas referendum Yunani. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), hari ini, ditutup anjlok 1,32 persen ke posisi 4.916,74.

IHSG di BEI Rabu Ini Berpotensi Berbalik Menguat

Dia mengatakan krisis Yunani memang berpengaruh terhadap pasar saham dunia termasuk Asia. Tetapi, hasil referendum Yunani hanya bersifat sementara (temporer).

 "Itu hanya gejolak pasar. Bukan sesuatu yang permanen kok," katanya.

Sekadar informasi, hasil referendum Yunani, Minggu, 5 Juli 2015, yang menyatakan rakyat Yunani menolak tawaran dana talangan pada kreditor menjadi sentimen negatif bagi pasar. Bahkan, hasil tersebut menyebabkan pelemahan terhadap Euro. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya