Kementerian Kelautan Curiga Ada Fisheries Laundry

Menteri Keuangan
Sumber :
VIVA.co.id
Indonesia Bakal Punya Pelabuhan Syariah
- Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyelidiki hasil penegahan atau penahanan barang yang dilakukan oleh Bea Cukai, mewaspadai ada ekspor/impor ilegal. Sebab, dari hasil penegahan itu ada ikan yang tidak diproduksi di Indonesia.

Menteri Susi Pergoki Kapal Asing 'Ganti Baju' di Benoa

"Kami tengah menyelidikinya. Jangan-jangan ada
Menteri Susi: 1 dari 3 Anak Kuntet, Padahal Kita Kaya Ikan
fisheries laundry ," kata Kepala BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Narmoko Prasmadji, di Hi Co Scan Container Terminal JICT I Tanjung Priok, Jakarta, Senin 13 Juli 2015.


Sebelumnya, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Tanjung Priok telah menggagalkan ekspor ikan ilegal sebanyak 19 peti kemas. Di dalamnya ada berbagai jenis ikan beku, seperti ikan spanish mackerel dan ikan hiu.


Narmoko mengatakan bahwa ikan jenis spanish mackerel tidak diproduksi di Indonesia. Pihaknya pun tengah menyelidiki motif ekspor ikan spanish mackerel. Sebab, pihaknya memang memberikan izin impor untuk ikan yang tak bisa diproduksi Indonesia, untuk kebutuhan industri.


"Kami memang memberikan izin untuk impor ikan-ikan yang tidak diproduksi, seperti makarel. Tapi, kok (ikannya) diimpor, lalu dikeluarkan lagi?" kata dia.


Narmoko mengatakan bahwa ikan-ikan makarel diimpor dalam jumlah yang kecil dan kemungkinan ikan-ikan tersebut diekspor untuk dijadikan pakan ikan.


"Saya menduga ikan itu bukan untuk manusia, tapi untuk pakan hewan atau pakan ikan karena nutrisinya tinggi," kata dia. Menurut dia, ikan-ikan tersebut dibutuhkan untuk bahan baku pakan ikan.


"Jangan salah, pakan ikan itu butuh nutrisi yang bagus. Kalau pakan tidak bagus, kualitas ikannya tidak akan baik," kata dia.


Selain itu, ikan-ikan hasil penegahan itu akan diselidiki, setelah itu dimusnahkan karena rusak dan tidak bisa dikonsumsi. "Kalau bisa dikonsumsi, bisa dilepas di pasar, bisa melalui lelang. Nanti hasilnya untuk negara," kata dia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya