BNI Kembangkan Bisnis Konsumer di Singapura

VIVAnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk berencana mengubah inti bisnis treasuri pada cabang-cabangnya di luar negeri menjadi bisnis konsumer. Ini dilakukan agar mengantisipasi terjadinya krisis keuangan global selanjutnya.

Menurut Direktur Treasuri dan Luar Negeri BNI Bien Subiantoro bisnis konsumer ternyata jauh lebih kebal dari krisis dibandingkan dengan bisnis treasuri. "Karena itu tidak heran, jika cabang kami di London dan New York tahun lalu membukukan rugi bersih," kata dia di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu 10 Juni 2009. 

Dia mengatakan, hampir di seluruh cabang BNI yang berada di luar negeri, memiliki inti bisnis treasuri karena bisnis ini tidak memerlukan modal besar. Tidak seperti kredit konsumer yang memerlukan banyak tenaga untuk memasarkan pinjaman itu. "Yang jelas, bisnis konsumer modalnya juga banyak, dan kami harus melepas dasi. Tidak seperti bisnis treasuri yang cuma diam di kantor sudah dapat nasabah." 

Bien mengatakan, pengalihan bisnis ini akan dimulai di kantor cabang Singapura. Di sana, menurut Bien, pinjaman konsumer masih tumbuh, meski sedang krisis. "Mereka masih belanja."

Bahkan, untuk kredit konsumer, dia mengatakan, berani mematok suku bunga antara 15-20 persen per tahun. Suku bunga yang hampir sama atau bahkan lebih mahal dengan suku bunga konsumer di Indonesia.

Rencananya, BNI akan bekerja sama dengan Singapore Post (Singpost) untuk memasarkan kredit konsumer ini. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bisa juga dengan jasa pengiriman uang. "Mereka memiliki 36 outlet," katanya.

Melalui program ini, BNI menyalurkan kredit US$ 100 juta dari 100 ribu pekerja Indonesia dan 10 ribu pekerja profesional Singapura. Untuk mendapatkan pinjaman ini gampang. Syaratnya pekerja yang memiliki gajih 20 ribu - 35 ribu dolar Singapura per tahun.

Berani Adang Maling, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan Jadi Kepala Toko
Ilustrasi pria marah/emosi.

Gak Boleh Dipendam, Rasa Marah Bisa Memicu Gaya Hidup Tidak Sehat

Rasa marah adalah kondisi emosional dasar yang dimiliki setiap manusia. Ketika dipendam terlalu lama, otak akan mengeluarkan hormon kortisol, yang menjadi penyebab stres.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024