Pemerintah Diminta Undang Arus Modal Asing

Hary Tanoesoedibjo didampingi Yusril Ihza Mahendra dan Raja Sapta Oktohari usai melantik pengurus Dewan Pimpinan Pusat Perindo di Jakarta, Kamis (7/3/2013). Foto: VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Pemerintah diminta terus mendorong masuknya arus modal asing, di tengah perlambatan ekonomi yang sedang terjadi. Namun, harus dipastikan investasi yang masuk merupakan investasi jangka panjang.  

Aprindo: Pusat Belanja dan Mal Buka Seperti Biasa
Chief Executive Officer (CEO), PT Media Nusantara Citra (MNC) Group, Hary Tanoesoedibjo, berpendapat hal tersebutlah yang harus menjadi prioritas pemerintah saat ini. Sebab, tanda-tanda perlambatan ekonomi terus bertambah nyata, dengan merosotnya kinerja pasar saham dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 
   
Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November
"Investasi jangka panjang bagus, karena kalau tidak, sektor dunia usaha akan melambat," ujarnya di Gedung MNC Tower, Jakarta, Senin 27 Juli 2015.

Jika sektor dunia usaha melambat, kata Hary, dikhawatirkan akan terjadi banyak pemutusan hubungan kerja (PHK). Kinerja kredit perbankan juga sangat menentukan untuk mencegah hal tersebut. 

"Bank didorong salurkan kredit ke sektor produktif, bukan konsumtif. Supaya dunia usaha bergerak, perkecil PHK," tuturnya.

Hary menambahkan, otoritas moneter juga diminta bijak untuk menetapkan suku bunga acuan yang diterapkan. Jangan sampai malah malah memicu keluarnya arus modal asing. 
 
"Jangan sekarang turunkan suku bunga, dana bisa keluar. Masukkan dulu dana ke dalam negeri sesuai program," tuturnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya