Saham China Turun Tajam, Bursa Wall Street Melemah

Pialang tengah bekerja di lantai Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id - Bursa saham Wall Street melemah pada awal pekan dengan saham Nasdaq turun hampir satu persen menyusul saham China yang turun tajam dalam delapan tahun terakhir. Untuk diketahui, penurunan saham China ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan di Negeri Tirai Bambu itu akan melambat dan berpengaruh terhadap mitra dagang.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Sementara itu indeks saham acuan Dow Jones berakhir pada level terendah sejak Februari, dan S & P 500 berada di level terendah sejak Januari. Indeks saham Nasdaq melemah 0,96 persen ke level 5.039,78. 480 di bursa Amerika atau mencapai level terendah dalam 52 pekan terakhir.

Setelah saham China jatuh lebih dari delapan persen, regulator negara itu mengatakan Beijing akan terus membeli saham. Tujuannya, untuk menstabilkan pasar sebagai upaya penyelamatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Sulit untuk menilai apakah China sendirian bisa menekan pasar," kata Chuck Carlson, Kepala Eksekutif di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana, dikutip dari laman Reuters, Selasa, 28 Juli 2015.

Indeks saham Dow Jones turun 0,73 persen. DJI berakhir pada 17,440.59 poin. S & P 500 kehilangan 0,58 persen menjadi berakhir pada 2,067.64. Nasdaq Composite turun 0,96 persen. Kemudia IXIC ke 5,039.78.

Perhatian utama dari pelaku pasar saat ini adalah menanti pertemuan bank sentral AS yang dimulai hari ini Selasa. Pelaku pasar menunggu kapan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga.

Saham yang memengaruhi pasar saat ini adalah, Teva Pharmaceutical (TEVA.N) saham melonjak 16,41 persen ke rekor US$72 setelah perusahaan setuju untuk membeli (AGN.N) bisnis obat generik Allergan sebesar US$40,5 miliar. Allergan naik 6,09 persen sementara Mylan turun 14,51 persen.

Fiat Chrysler (FCAU.N) turun 4,88 persen setelah badan pengawas keselematan mengumumkan denda US$105 juta. Di NYSE, 2,73 saham jatuh untuk setiap satu yang naik.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016