Persiapan Keuangan untuk Single Mom yang Mau Kuliah Lagi

Ibu dan anak.
Sumber :
  • http://elitedaily.com
VIVA.co.id
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
- Kemampuan multitasking sudah menjadi bagian rutin kegiatan sehari-hari seorang
single mom
Siasati Uang Kuliah yang Mahal dengan Cara Ini
, atau ibu tunggal. Selain harus menyiapkan keperluan anak, seorang ibu tunggal biasanya juga tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Ketika Dompet Tebal Berisi Kertas Kumal
Walau begitu, kegiatan itu seharusnya tidak menjadi alasan bagi seorang ibu tunggal untuk tetap mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Salah satunya adalah rencana untuk duduk di bangku kuliah lagi. Selain memberikan kepuasan diri sang ibu, pengembangan potensi ini juga akan memberikan manfaat tidak langsung kepada keluarga.

Jika Anda adalah seorang ibu tunggal, mungkin telah banyak pertanyaan yang muncul di kepala Anda terkait niat melanjutkan studi ini, khususnya dalam perencanaan finansial. Menjawab segala pertanyaan tersebut, berikut adalah beberapa poin yang dapat digunakan.

1. Punya tujuan

Cobalah membuat tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Cara ini penting dilakukan sebagai pengingat dan pemicu semangat untuk berjuang mencapai tujuan. 

Jika tujuan pendidikan yang akan diambil kurang dari lima tahun lagi, susunlah rencana keuangan jangka pendek dan menengah. Misalnya adalah dengan menabung, atau melakukan investasi seperti membeli deposito berjangka untuk persiapannya.

2. Punya alokasikan bujet

Baik jangka pendek, menengah, maupun panjang, setiap tujuan keuangan harus mendapatkan alokasinya sendiri-sendiri. Hal ini akan menghindarkan Anda dari sikap kompulsif untuk berbelanja. 

Misal, ketika Anda dan teman-teman sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, kemudian sebuah barang yang sangat menarik perhatian, Anda tidak menjadi mudah membeli barang tersebut.

Dengan adanya alokasi ini, sebagian uang sudah memiliki tujuan-tujuan yang jelas. Di sisi lain, Anda tetap bisa berjalan-jalan dengan teman-teman, karena sudah menyiapkan bujet untuk hal tersebut yang dimasukkan ke dalam anggaran jangka pendek.  




3. Punya dana cadangan

Anda tidak akan bisa memprediksi kebutuhan mendesak yang muncul tanpa diduga. Inilah gunanya memiliki dana cadangan. Dana ini harus bisa digunakan sewaktu-waktu, ketika terjadi hal yang sangat tidak terduga. 

Contohnya, ketika anak Anda tiba-tiba membutuhkan uang untuk kegiatan tamasya di sekolahnya, atau kebutuhan mendesak lainnya. Dana ini idealnya sejumlah enam kali pengeluaran bulanan.

4. Punya perlindungan

Sebagai ibu tunggal, Anda pasti khawatir dengan masa depan keluarga dan anak-anak. Ada baiknya jika Anda memiliki asuransi untuk diri sendiri dan buah hati. 

Cobalah daftar berbagai program yang mendukung, misal asuransi kesehatan dan pendidikan. Jadi, Anda bisa merasa lebih tenang dan menjadi lebih fokus ke dalam pekerjaan dan tujuan pendidikan Anda nantinya. 


5. Punya pengelolaan utang

Tidak dapat dipungkiri kebutuhan untuk memiliki kartu kredit sangat penting. Alasannya, banyak kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan oleh kartu kredit untuk keperluan belanja harian, mingguan, atau bulanan. 

Sayangnya, kemudahan ini bisa menjadi masalah, ketika Anda tidak dapat mengelola penggunaannya dengan baik. Ingat, Anda memiliki tujuan keuangan. Gunakan kartu kredit sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang memberikan keuntungan. 

Contohnya, gunakan kartu kredit untuk mendapatkan diskon khusus ketika belanja bulanan, reward khusus untuk berbelanja kebutuhan Anda dan keluarga, serta lainnya. Intinya, Anda memiliki perhitungan dalam menggunakannya dan memiliki strategi agar bebas tunggakan utang kartu kredit

Bila anak Anda sudah cukup mengerti, ajaklah berdiskusi tentang pengaturan keuangan. Bila dimungkinkan Anda bisa memberikan kepercayaan kepada anak untuk mengatur sendiri uangnya. 

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melatih anak-anak adalah dengan memberikan uang saku per minggu, kemudian per bulan. Lalu, terapkan kedisiplinan pada anak untuk selalu menabung dan membuat prioritas keinginan. Sehingga anak-anak dapat memahami dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya