Proyek Pembangkit Listrik 35 Ribu MW Jadi Perhatian Dunia

Ilustrasi kabel listrik
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, menyatakan megaproyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo mendapat perhatian dunia.

PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

"Ini bukan tantangan energi, tetapi tantangan dunia juga. Tantangan yang diperhatikan oleh seluruh wilayah, region, untuk melihat apakah kita mampu tumbuh seperti itu," kata Sudirman, di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa 28 Juli 2015.
Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW

Sudirman mengatakan bahwa hal tersebut ditangkapnya ketika ditugasi untuk mendampingi Perdana Menteri Inggris, David Cameron selama dua hari di Jakarta, mengikuti rangkaian kegiatan OPEC dan mengadakan short trip ke Amerika Serikat sebelum Lebaran. 

Dalam kegiatan-kegiatan itu, Sudirman melihat bahwa negara-negara lain tertarik untuk masuk ke proyek 35 ribu MW itu.

"Semuanya bicara listrik 35 ribu MW. Rata-rata mereka menyambut positif, walaupun ada sedikit keraguan bisa tidak deliver itu. Pesan yang ditangkap, mereka ingin Indonesia, agar jadi negara yang kuat dari segi ekonomi, politik, budaya, dan lainnya," kata dia.

Mantan dirut PT Pindad itu mengatakan, ada satu studi yang mengatakan bahwa tidak ada negara berkembang, kecuali Indonesia yang berani menargetkan proyek listrik 35 MW itu.

"Yang bisa sebesar itu hanyalah tiga hingga empat negara, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan beberapa negara maju lainnya. Karena itu, saya hanya bisa menjawab tantangan," kata dia.

Sudirman menjelaskan, tugas pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektor kelistrikan untuk menjawab tantangan megaproyek 35 ribu MW itu. 

Dia pun menyebutkan bahwa kesanggupan Indonesia menyediaan listrik untuk pembagunan.

"Di sektor mikro, tugas kita semua untuk menjawab harapan mereka. Sebab, selain berbicara infrastruktur dan pertumbuhan, mereka bertanya, 'Can the energy sustain growth?'," kata dia.

Sudirman pun mengatakan, listrik merupakan kunci dari pembangunan. Tanpa listrik, pembangunan infrastruktur dan sektor lainnya tak bisa berjalan. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya