Empat Kesalahpahaman Masyarakat Tentang Kartu Kredit

Kartu kredit.
Sumber :
  • Halomoney

VIVA.co.id - Walaupun penggunaan kartu kredit sudah sangat populer bagi masyarakat Indonesia, terutama yang hidup di kota-kota besar, kesalahpahaman asumsi masyarakat terntang kartu kredit masih banyak terjadi.

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

Co-Founder & Managing Director, HaloMoney.co.id, Simon Costello, mengatakan banyak kesalahpahaman asumsi yang ada di sekitar masyarakat tentang kartu kredit, yang justru dipercaya dan tidak terbukti kebenarannya. Sehingga, pada akhirnya cukup membingungkan para pengguna. 

"Atas dasar inilah, HaloMoney.co.id ingin mencoba untuk mengubah asumsi-asumsi yang salah dengan meyajikan artikel-artikel finansial yang informatif dan kredibel untuk menjawab semua keraguan para pengguna potensial," ujarnya kepada VIVA.co.id, Selasa 28 Juli 2015. 

Hari Kartini, Perempuan Bisa Dapat Bunga Kredit BCA 3 Persenan

Di antara sekian banyak asumsi yang ada, dia mengatakan, yang paling sering didengar adalah bahwa kartu kredit adalah “uang tambahan”. Hal tersebut, ditegaskan tidaklah benar, karena sebenarnya kartu kredit berfungsi sebagai penunda pembayaran. 

Selain itu, masyarakat sering dibingungkan dengan biaya "siluman" yang ditagihkan setiap bulannya. Faktanya adalah bila pengguna selalu menepati kewajiban pembayaran, pengguna hanya akan dikenakan biaya administrasi tahunan. 

Februari-Maret 2024, Satgas PASTI Blokir 537 Pinjol Ilegal

Untuk pengguna pemula, banyak yang berasumsi bahwa kartu kredit di bank tertentu hanya bisa didapatkan bila mereka sudah memiliki tabungan di bank tersebut. Faktanya, pengguna tidak perlu memiliki tabungan untuk mendapatkan kartu kredit.

Asumsi lain yang sering didengar adalah bahwa memiliki kartu kredit akan membuat pengguna "menggila" dalam berbelanja dan akan mengalami kesulitan dalam pembayaran. 

Tentu saja hal ini tidak benar, selama para pengguna menggunakan kartu kredit dengan bijak dan melakukan pembayaran tepat waktu, kartu kredit justru akan menjadi sahabat daripada musuh. 

HaloMoney.co.id menurutnya, selalu berupaya memberikan informasi akurat dan terkini dari beragam produk finansial di Indonesia, membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan bijak yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Lebih lanjut kata dia, misi ini sejalan dengan kondisi literasi keuangan di Indonesia. Survei Literasi Keuangan 2013 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan bahwa lebih dari 75 persen masyarakat Indonesia masih tidak mengerti mengenai perbagai produk dan jasa keuangan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya