Harga Minyak Pulih Kerek Penguatan Bursa Wall Street

Pialang tengah bekerja di lantai Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Indeks saham utama Amerika Serikat, ditutup menguat lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa waktu New York.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu 29 Juli 2015, kenaikan saham tersebut, menyusul investor yang menemukan dorongan penguatan dari pemulihan harga minyak dan pasar saham China, di tengah rilis kinerja laporan keuangan beberapa emiten dan pertemuan Federal Reserve.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
"Pemulihan harga minyak, pasti memiliki dampak yang baik bagi pasar," kata Robert Pavlik, Kepala Strategi Pasar Boston Private Wealth.

Harga minyak menguat 59 sen, atau 1,24 persen dan diperdagangkan US$47,98 per barel. Saham sektor energi melonjak lebih dari tiga persen. 

Federal Open Market Committee memulai pertemuannya pada Selasa dan akan menggelar konferensi pers pada Rabu sore.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan pada level di bawah 14.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 189,68 poin (1,09 persen) ke level 17.630,27, dengan saham Exxon Mobil yang memimpin penguatan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 25,62 poin (1,24 persen) ke level 2.093,26, dipimpin oleh saham sektor energi. 

Ada pun indeks Nasdaq, terangkat 49,42 poin (0,98 persen) ke level 5.089,21.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York, hampir mencapai 926 juta unit saham, dengan volume komposit mendekati 4,1 miliar unit saham.

Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar menguat terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi naik menjadi 2,25 persen. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya