Sentimen Global Membaik, IHSG Berpeluang Rebound

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Membaiknya sentimen pasar saham global diharapkan akan berdampak positif pada perdagangan hari ini. 

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Setelah mengalami koreksi dalam empat sesi perdagangan terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang rebound, atau menguat kembali.

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
"Pergerakan IHSG diperkirakan bergerak dengan support (batas bawah) di 4.690 dan resisten (batas atas) di 4.750," ujar Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, kepada VIVA.co.id, Rabu 29 Juli 2015.   

David menjelaskan, indeks Eurostoxx di zona euro tadi malam rebound 1,2 persen  di 3.554,11. Sedangkan di bursa Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P masing-masing rebound 1,09 persen dan 1,24 persen, ditutup pada level 17.630,27 dan 2.093,25. 
               
"Indeks saham global tadi malam berhasil rebound, ditopang redahnya tekanan jual di pasar saham Tiongkok dan sentimen rilis laba emiten kuartal dua. Pasar juga berspekulasi kenaikan tingkat bunga The Fed tidak akan terjadi hingga akhir tahun ini," tuturnya.

Selain itu, David juga menyampaikan, minimnya insentif positif dan meningkatnya risiko pasar saham kawasan dan global kembali menekan pergerakan indeks pada Selasa kemarin. 

Di tengah tipisnya nilai transaksi yang hanya mencapai Rp3,5 triliun dan arus modal asing yang masih keluar, membuat IHSG kembali tertekan dan ditutup terkoreksi 56,529 poin (1,2 persen) di 4.714,75.

Posisi IHSG kemarin, kata David, telah terdiskon 14,6 persen dan dibandingkan dengan akhir 2014 lalu di 5.226,947, indeks komposit telah terkoreksi 9,8 persen. 

Pada saat yang bersamaan, nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat telah merosot 8,2 persen dan diperdagangkan di Rp13.460 per dolar AS.

Dia menjelaskan, kedua indikator pasar keuangan tersebut mengindikasikan risiko pasar keuangan Indonesia meningkat. Dana asing di pasar saham sepanjang tahun ini hingga perdagangan kemarin, telah keluar sekitar Rp12,5 triliun. 

Tahun lalu dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia mencapai Rp43,3 triliun.

"Kinerja perekonomian makro yang memburuk, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi dan depresiasi rupiah atas dolar telah meningkatkan risiko pasar," ujarnya.

Namun, lanjutnya, sejumlah isu individual terkait rilis laba emiten kuartal dua akan menjadi katalis pergerakan IHSG hari ini. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya