VIVA.co.id - Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk pada semester pertama 2015 mencatatkan laba bersih US$29,3 juta. Laba bersih Garuda melesat 114,5 persen dibanding periode sama tahun lalu, yang mencatat kerugian US$201,3 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo, Rabu 29 Juli 2015, mengatakan, pertumbuhan ini merupakan hasil kinerja perseroan yang baik, dengan menerapkan strategi pengembangan bisnis, dan melakukan efisiensi.
"Peningkatan kinerja di tengah penurunan ekonomi ini karena penerapan berbagai strategi pengembangan bisnis perseroan melalui program quick wins (percepatan), juga melakukan berbagai efisiensi," ujar Arif dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Arif menjelaskan, perolehan laba tersebut didukung dari capaian pendapatan usaha Garuda sebesar US$1,84 miliar, atau naik 4,7 persen dibandingkan sebelumnya US$1,76 miliar. Kemudian, didorong oleh penurunan beban usaha sebesar 11,6 persen dari US$1,99 miliar menjadi US$1,76 miliar.
Selain itu, Arif menyebutkan, Garuda mampu meningkatkan tingkat isian penumpang menjadi 75,8 persen, dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya yang mencapai 69 persen.
"Tingkat ketepatan penerbangan mencapai 89,7 persen dengan utilitas pesawat sebesar sembilan banding 12 jam," ucapnya.
Tercatat, hingga paruh pertama tahun ini, emiten milik negara berikut anak usahanya Citilink, mengangkut sebanyak 15.900.961 penumpang, naik 19,5 persen dari 13.307.351 penumpang pada periode sama tahun lalu.
Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun
Semester II dapat kontrak renovasi stadion Gelora Bung Karno.
