VIVA.co.id - Laba bersih PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim semester I turun menjadi Rp524,32 miliar. Angka tersebut turun sebesar 3,49 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2014.
"Laba bersih kami terdilusi. NPL (kredit bermasalah) kita juga masih tinggi, tetapi trennya sudah menurun," kata Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu, 29 Juli 2015.
Pada semester I-2015, penyaluran kredit Rp28,29 triliun atau mengalami kenaikan 14 persen (y-o-y). Kinerja hingga akhir Juni 2015 menunjukkan penyaluran kredit sebesar Rp28,29 triliun atau naik 13,97 persen.
Sementara, untuk NPL Bank Jatim terus mengalami tren penurunan. Padahal pada Mei 2015 masih sebesar 4,6 persen dan di akhir Juni tahun ini turun menjadi 3,82 persen. "Kami menargetkan NPL di akhir 2015 berkisar 2,8 persen-3,1 persen," ujarnya menambahkan.
Soeroso optimistis, tahun ini pertumbuhan kredit berkisar 17 persen hingga 20 persen. Sedangkan DPK sekitar 15 persen hingga 17 persen. Sementara laba bersih ditargetkan tumbuh sekitar 15 persen hingga 18 persen.
Menurut dia, perseroan berhasil menghimpun DPK sebesar Rp42,68 triliun atau meningkat 20,3 persen (y-o-y). "Pendapatan bunga kami sebesar Rp2,22 triliun atau naik 17,25 persen."
Per Juni 2015, total aset Bank Jatim mencapai Rp50,23 triliun atau mengalami kenaikan 19,18 persen dibandingkan periode yang sama di 2014.
(mus)
