Laba Bersih BCA Naik 8,8 Persen

BCA Klaim Tidak Melanggar Peraturan Perpajakan
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Jika Menguntungkan, BNI Kaji Buka Cabang di Malaysia
- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan anak perusahaan mencatat laba bersih semester 1 tahun 2015 sebesar Rp8,5 triliun. Angka tersebut naik 8,8 persen
year on year
Setelah Malaysia, Bank Mandiri Rambah Filipina dan Vietnam
(yoy) dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,9 triliun.
Mandiri Siapkan 300 Juta Ringgit Bangun Cabang di Malaysia

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyampaikan pendapatan operasional perseroan (pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya) meningkat 14,2 persen
year on year
menjadi Rp22,6 triliun di semester 1 tahun ini dibanding tahun lalu yang sebesar Rp19,8 triliun.


"Dihadapkan dengan melemahnya perekonomian Indonesia yang berdampak terhadap sektor perbankan, BCA tetap mempertahankan kinerja keuangan yang positif dengan fokus dalam upaya menjaga likuiditas, kualitas kredit dan permodalan," kata Jahja Setiaatmadja di Hotel Kempinski Jakarta, Rabu, 29 Juli 2015.


Ia mengatakan peningkatan biaya
overhead
sebagai dampak dari ekspansi jaringan dan pelemahan nilai tukar mata uang Rupiah, serta adanya peningkatan biaya tenaga kerja dapat diimbangi oleh terbatasnya margin bunga bersih.


Outstanding
portofolio kredit akhir Juni 2015 tercatat sebesar Rp347,1 triliun atau naik 8 persen (yoy) yang didorong oleh penyaluran kredit konsumer, komersial & UKM.


"Kredit konsumer tercatat pertumbuhan 9,2 persen (yoy) menjadi Rp96,4 triliun. Dalam portofolio kredit konsumer, berkat penawaran produk konsumer yang kompetitif dan dapat diterima kalangan luas, portofolio KPR dan KKB masing-masing naik 7,7 persen (yoy) menjadi Rp56,9 triliun dan 11,6 persen (yoy) menjadi Rp30,5 triliun," ujarnya.


Adapun
outstanding
kartu kredit mencapai Rp9 triliun atau meningkat 10,5 persen (yoy). Sementara kredit komersial dan UKM naik 8,3 persen (yoy) menjadi Rp137,5 triliun.


"Kredit korporasi mencatat pertumbuhan sebesar 6,4 persen (yoy) menjadi Rp113,2 triliun pada akhir Juni 2015," tuturnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya