BKPM Bakal Tarik Investor Singapura di Tiga Sektor

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id
Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan akan menindaklanjuti kerja sama investasi antara Indonesia dan Singapura, dengan fokus pada tiga sektor, yaitu sektor maritim, infrastruktur, dan manufaktur.

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
Kepala BKPM, Franky Sibarani, Rabu 29 Juli 2015, mengatakan bahwa saat ini pihaknya akan menggandeng lembaga pemerintah Singapura, terkait investasi dan perdagangan luar negeri. 

Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun
Hal ini dilakukan untuk mendorong masuknya investasi Singapura di ketiga sektor tersebut.

"Dalam kegiatan business forum Indonesia-Singapura, kami mengadakan pembicaraan dengan kepala lembaga pemerintah Singapura yang mengurusi investasi dan perdagangan luar negeri Singapura, untuk menindak lanjuti kunjungan Presiden Jokowi (Joko Widodo) ini. Kami menyepakati untuk bekerja sama mendorong masuknya investasi Singapura sektor maritim, infrastruktur dan manufaktur," kata Franky.

Menurut Franky, ketiga sektor tersebut merupakan fokus pemerintah untuk dikembangkan mendorong ekonomi Indonesia ke depan yang berbasis produksi. 

Selain itu, Franky menambahkan, Singapura merupakan salah satu dari lima negara yang menjadi fokus pemasaran investasi BKPM.

"Negara lainnya adalah Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan. Singapura merupakan negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia," katanya.

Ada pun, menurut data BKPM, total investasi Singapura ke Indonesia periode 2010-semester I-2015 sebesar US$28,35 miliar dengan fokus pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi (46 persen); tanaman pangan dan perkebunan (12 persen); pertambangan dan industri makanan (masing-masing tujuh persen); serta listrik, gas, dan air (lima persen).

Franky menjelaskan, potensi investasi dari Singapura masih terbuka lebar untuk ditingkatkan, karena rasio investasinya sepanjang 2005-2014 dalam kisaran 61,67 persen. 

Sementara itu, stock net izin prinsip investasi Singapura periode 2010-semester I-2015 yang belum terealisasi masih US$50,2 miliar.

"BKPM akan memfasilitasi dan memastikan investasi Singapura tersebut dapat terealisasi," kata Franky.

Seperti diketahui, Jokowi dalam kunjungannya ke Singapura, mengharapkan adanya diversifikasi investasi Singapura di Indonesia, termasuk ke sektor agribisnis, transportasi, komunikasi, dan energi. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya