- REUTERS
VIVA.co.id - Perusahaan penerbangan Cathay Pacific Airways merilis angka traffic gabungan Cathay Pacific dan Dragonair untuk Juni 2015 yang menunjukkan peningkatan drastis pada jumlah penumpang yang diangkut dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2014, tetapi untuk volume kargo dan pos yang diangkut hanya meningkat tipis.
Cathay Pacific dan Dragonair membawa total penumpang sebanyak 2.810.592 di bulan Juni – meningkat sebesar 7,6 persen dibandingkan Juni 2014.
Adapun tingkat isian penumpang meningkat 1,3 poin persentasi menjadi 87,2 persen, sementara kapasitas diukur dalam kursi yang tersedia per kilometer (ASKs), meningkat sebesar 6,1 persen. Pada enam bulan pertama tahun 2015, lalu lintas penumpang meningkat sebesar 8,8 persen sedangkan kapasitas naik sebesar 6,4 persen.
"Peningkatan jumlah penumpang tetap berkembang dilihat dari kapasitas bulan lalu dan kami melihat tingkat isian yang tinggi di seluruh jaringan kami. Minggu terakhir bulan Juni terlihat padat akibat periode puncak musim panas. Rute baru kami, Zurich dan Boston keduanya telah menunjukkan respons sesuai harapan," kata General Manager Revenue Management Cathay Pacific, Patricia Hwang, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Kamis 30 Juli 2015.
Namun, pihaknya melihat ada penurunan tajam di pemesanan untuk rute Korea Selatan setelah Pemerintah SAR Hong Kong memberikan peringatan berkunjung karena wabah MERS.
Sementara untuk kargo, kedua maskapai membawa 141.136 ton kargo dan pos bulan lalu, meningkat 0,5 persen dibandingkan dengan Juni 2014. Tingkat isian kargo dan surat turun 2,2 poin persentase menjadi 62,7 persen.
Kapasitas diukur dalam kargo/surat ton per kilometer, naik sebesar 5,9 persen sedangkan revenue tonase perkilometer (RTKs) naik sebesar 2,2 persen. Pada enam bulan pertama tahun 2015, tonase naik sebesar 8,0 persen peningkatan kapasitas 8,9 persen dan kenaikan 10,5 persen di RTKs.
General Manager Cargo Sales & Marketing Cathay Pacific, Mark Sutch mengatakan, pertumbuhan di pasar kargo telah melunak di tahun ini.
"Kami melihat kelanjutan dari tren pada bulan Juni. Pertumbuhan tonase bulan lalu dan dari tahun ke tahun stabil dan mengalami sedikit penurunan dari peningkatan kapasitas dalam persentase. Lalu lintas dari pasar domestik umumnya stabil tapi permintaan dari Tiongkok lebih tinggi, dan tingkat kompetisi yang kuat," tutur dia.
Perusahaan, kata Mark, akan memanfaatkan jaringan yang kuat di Asia Tenggara untuk membantu menjaga arus lalu lintas pada layanan transpacific dan pihaknya tidak akan memberhentikan kapasitas pada jalur tersebut.
"Sebaliknya, permintaan dari Asia ke Eropa masih lemah dan kami meninjau kembali layanan kargo pada rute-rute tersebut, dengan mengandalkan layanan tersebut dengan daya pesawat penumpang kami yang luas." (ren)
AirAsia Tawarkan Tiket Rp299 Ribu ke Malaysia
Buka dua rute baru dari Jakarta.
