Semester I 2015, Laba Bersih Bank Mandiri Naik Tipis

Sumber :
  • Antara/Ismar Patrizki
VIVA.co.id
Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp9,9 triliun pada semester I 2015. Jumlah itui meningkat 3,5 persen jika dibandingkan laba bersih periode sama tahun lalu sebesar Rp9,6 triliun.

Dana Deklarasi Tax Amnesty Bank Mandiri Sudah Rp70 Miliar
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan tipisnya kenaikan laba tersebut disebabkan karena perseroan mempertebal Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
"Tahun lalu profitnya Rp9,6 triliun naik cuma 3,4 persen  karena kami banyak masukin ke cadangan (CKPN)," ujarnya di kantornya, Kamis, 30 Juli 2015.

Budi menjelaskan, perseroan lebih memilih menahan profit di CKPN untuk mengantisipasi jika kredit bermasalah meningkat. Mengingat, saat ini kondisi perekonomian dalam negeri tengah melambat.

Selain itu, lanjutnya, aset perseroan juga mengalami peningkatan. Tercatat, total aset perusahaan pada semester I mencapai Rp914,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat 19,5 persen dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp764,9 persen.

Kredit macet meningkat

Pada semester I kinerja kredit rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) secara gross mengalami kenaikan sebesar 2,43 persen. Naik tipis dibanding periode yang sama tahun lalu di level 2,23 persen.

Sementara itu Budi mengatakan, secara nett, NPL Bank Mandiri naik menjadi 1,01 persen dari 0,81 persen di periode yang sama tahun lalu. 

"Paling banyak kenaikan (NPL) dari sisi komersial banking," tambahnya.

Budi mengaku, pihaknya telah memanggil debitur besar untuk mengkalkulasi dampak dari penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini. Hal tersebut dilakukan untuk melakukan restrukturisasi kredit, sehingga NPL dapat ditekan 

"Coba di rekalkulasi dengan harga komoditas, cost sekarang, cash flownya seperti apa. Kalau ketat, walaupun pasti nyicil lancar, kami retructure dulu," ungkapnya. 

Mengenai kondisi ekonomi dalam negeri Budi menilai, hingga akhir tahun diperkirakan masih akan terus meningkat. Sehingga masih ada kemungkinan NPL mengalami peningkatan di akhir tahun. 

"NPL masih bisa naik di sementer II, karena kondisi ekonomi belum 100 persen kembali ke sebelumnya," ujar dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya