Semester I, Citilink Raup Laba Operasi Rp65,7 Miliar

Penerbangan Perdana Citilink di Halim Perdanakusuma
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Maskapai RI Kantongi Rating Buruk, Waktunya Introspeksi?
- Maskapai berbiaya murah (LCC), PT Citilink Indonesia  mencetak laba operasi (operating income) sebesar 4,9 juta dolar AS atau senilai Rp65,7 miliar di semester I 2015.

Perusahaan juga mencatat keuntungan bersih (net profit) sebesar US$1,46 juta atau Rp19,5 miliar (dengan kurs Rp13.400 per dolar AS) pada semester pertama tahun 2015, dibanding periode yang sama 2014 yang merugi US$15,95  atau Rp213,7 miliar.

Citilink Nilai Survei Airlinesratings.com Tendensius

President & CEO Citilink Albert Burhan mengatakan, pencapaian yang diraih Citilink berkat program efisiensi super ketat yang dikombinasikan dengan strategi pengembangan inovasi layanan beserta perluasan jaringan kerjasama sehingga memberikan nilai tambah yang besar bagi perusahaan.

"Bisa dikatakan Citilink memberikan kontribusi cukup besar bagi pertumbuhan Garuda Indonesia Group sehingga semakin memperlihatkan Citilink sebagai anak perusahaan yang unggul," kata Albert di Jakarta, Kamis 30 Juli 2015.

9 Maskapai Indonesia Ini Dinilai Tak Aman

Dari sisi pendapatan usaha Citilink berhasil meraup Rp2,98 triliun, atau meningkat 28,1 persen dari periode yang sama pada 2014 yang mencapai Rp2,32 triliun. Sementara itu, aset Citilink juga meningkat dari Rp1,83 triliun pada semester I tahun 2014 menjadi Rp2,76 triliun atau meningkat 51,1 persen.

"Ekuitas perusahaan menjadi positif, yaitu sebesar Rp188,8 miliar dari sebelumnya yang mengalami defisiensi modal," katanya

Jumlah pesawat yang dioperasikan Citilink bertambah 40 persen dari 25 pesawat menjadi 35 pesawat Airbus tipe A320, sehingga menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan usaha di tahun-tahun mendatang.

"Sedangkan dari sisi biaya operasional Citilink berhasil melakukan pengetatan biaya sehingga biaya operasional hanya naik 13,7 persen," ujar Albert

Albert menjelaskan, saat ini, Citilink telah menerbangkan 4,4 juta penumpang dalam enam bulan pertama, atau naik 33,3 persen dari sebelumnya yaitu 3,3 juta penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara tingkat isian penumpang (seat load factor/SLF) mencapai 81 persen atau naik 4,8 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 77,3 persen. Sejak Januari – Juni 2015, frekuensi tercatat 30.094 penerbangan atau naik 27,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 23.660 frekuensi penerbangan.

"Apa yang telah dicapai Citilink saat ini menjadi modal yang kuat untuk melakukan ekspansi bisnis di tahun-tahun mendatang," kata Albert.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya