IHSG Masih Bergerak Variatif

Papan elektronik IHSG
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi Trisna

VIVA.co.id - Melanjutkan perdagangan akhir pekan ini sekaligus menandai akhir Juli, pasar masih digerakkan dengan sejumlah rilis laba emiten paruh pertama tahun ini. 

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah

Sejumlah emiten unggulan mengalami perlambatan pertumbuhan laba akibat perekonomian domestik yang kurang kondusif dan depresiasi rupiah atas dolar Amerika.

Analis First Asia Capital David N Sutyanto meramalkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif dalam rentang konsolidasi rawan koreksi lanjutan.

"Rentang pergerakan IHSG diperkirakan di level batas bawah 4690 dan batas atas 4750," kata David kepada VIVA.co.id, Jumat, 31 Juli 2015.

Menurut dia, IHSG pada perdagangan kemarin gagal ditutup di teritori positif setelah sempat menguat 33 poin. IHSG akhirnya ditutup terkoreksi 8,629 poin (0,18 persen) di 4712,492. Perdagangan lebih banyak digerakkan sentimen individual terkait rilis laba emiten paruh pertama tahun ini.

"Koreksi terutama terjadi di akhir sesi, selain dipicu sejumlah saham yang tertekan akibat pencapaian laba yang di bawah ekspektasi, juga turut dipengaruhi sentimen kawasan Asia setelah pasar saham Tiongkok kembali tertekan kemarin," tuturnya.

Reza melanjutkan, pasar negara berkembang kemarin kembali mengalami tekanan akibat terdampak pelemahan mata uang atas dolar AS, setelah hasil pertemuan The Fed mengindikasikan kenaikan tingkat bunga menjelang akhir tahun.

Sementara Wall Street tadi malam tutup datar. Indeks DJIA tutup koreksi tipis 0,03 persen di 17745,98. Indeks S&P stagnan di 2108,63. Sentimen terutama digerakkan oleh pencapaian laba kuartal dua emiten yang bervariasi. Pasar juga mengantisipasi kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang akhir tahun.

"Antisipasi kenaikan bunga membuat pelaku pasar lebih banyak menahan diri mengambil posisi di pasar saham," ujar David.

Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016