Wall Street Berakhir Datar

New York Stock Exchange
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id - Pasar saham Amerika Serikat ditutup mendatar pada Kamis, karena investor lebih banyak mencerna pendapatan pada kuartal kedua ditambah lagi setelah Bank Sentral Amerika mengatakan suku bunga bank tidak berubah.

"Saya pikir ada banyak ketidakpastian. Fokusnya mencoba untuk memahami apa yang terjadi dengan pertumbuhan ekonomi dan Fed," kata David Kelly, kepala strategi global JPMorgan Funds, melansir dari CNBC, Jumat 31 Juli 2015.

Setelah laporan produk domestik bruto kuartal kedua datang sedikit di bawah ekspektasi, pedagang akan melihat indeks biaya tenaga kerja Jumat untuk indikator lain di pasar dan inflasi.

"Itu harus menjelaskan poin data yang paling penting bahwa Fed (menonton)," kata Quincy Krosby, analis pasar di Prudential Financial.  Nasdaq Composite ditutup sepertiga persen lebih tinggi, S&P 500 berakhir datar.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir lebih rendah 0,03 persen pada posisi 17.745,98. Sementara indeks S&P 500 tidak berubah tetap di posisi 2.108,63 poin. Sedangkan indeks Nasdaq Composite bertambah 0,33 persen menjadi 5.128,79 poin.

Indeks dipengaruhi investor yang terus memantau kinerja perusahaan-perusahaan yang melaporkan perolehannya di kuartal II ini.

Seperti saham Procter & Gamble (PG.N), Facebook (FB.O) dan Whole Foods Market (WFM.O) yang mengalami kejatuhan setelah laporan kuartalan perusahaan, di mana investor menginginkan kinerja lebih baik. Saham Procter & Gamble tercatat turun 4,0 persen, Facebook turun 1,8 persen, dan Whole Foods merosot 11,6 persen.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

"Secara keseluruhan saya pikir angka Facebook mencerminkan kekuatan yang luar biasa dalam bisnis mereka," kata Steve Weinstein, analis senior di ITG Investment Research. "Saya tidak melihat sesuatu  yang akan mengubah lintasan bisnis mereka. Saya pikir aksi jual hari ini tidak material."

Namun adapula perusahaan yang mengalami kenaikan, yakni saham LinkedIn (LNKD.N) yang melonjak 8 persen sementara Expedia (EXPE.O) sebesar 6 persen, karena laporan kinerja kuartalan perusahaan ini membuat investor semringah. Western Digital melonjak hampir 10 persen.

Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016