Pasar Saham Asia Mulai Berhati-hati

Bursa Saham Tokyo
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Peter

VIVA.co.id - Pasar saham Asia pada Jumat ini mulai berhati-hati. Pertemuan yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat menjadi sentimen negatif terhadap penurunan harga komoditas dan kekhawatiran di pasar saham China.

Dikutip dari CNBC, Jumat 31 Juli 2015, Wall Street berakhir datar pada Kamis, karena laporan kuartal kedua investor yang sedikit di bawah ekspektasi. S&P 500 berakhir berakhir stagnan sedangkan Nasdaq Composite naik 0,3 persen.

Dolar yang lebih kuat menekan harga minyak dan emas pada hari Kamis. Minyak mentah AS ditutup turun 27 sen menjadi US$48,52 per barel, dan minyak mentah Brent turun 15 sen per barrel menjadi US$53,20. Spot emas turun sebanyak 1,3 persen ke sesi rendah dari US$1,081.85 per ons dalam perdagangan sebelumnya.

Di Cina, Shanghai Composite melakukan aksi jual di hari terakhir sesi perdagangan dan menutup dengan 2,2 persen.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah

"China melihat tekanan jual yang kuat di jam terakhir perdagangan, ada anggapan jika dana negara tidak ada di pasar untuk membantu pasar saham agar bergerak positif," kata Bernard Aw dalam sebuah catatan.

Indeks Nikkei 225 Jepang bergerak ke wilayah negatif. Saham perusahaan elektronik Sony jatuh 2,6 persen, meski perusahaan melaporkan kenaikkan laba perusahaan 39 persen. Hyundai Motor dan Posco turun masing-masing 0,3 dan 0,8 persen

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Terakhir, investor di Asia mulai mengalihkan perhatian mereka ke data ekonomi yang keluar dikeluarkan Jepang sebelum pasar dibuka pada Jumat.

Sementara itu pengeluaran rumah tangga - indikator kunci dari sentimen konsumen - diperkirakan meningkat 1,70 persen pada bulan lalu.

Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016