Lima Perilaku yang Pantang Dilakukan Eksekutif Sukses

Ilustrasi pria atau eksekutif muda
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
- Setiap eksekutif memiliki gaya tersendiri dalam memimpin. Selain itu, setiap eksekutif juga telah belajar tentang apa yang terbaik bagi perusahaan. 

Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
Akan tetapi, ada beberapa perilaku yang dianggap tidak akan menghasilkan keberhasilan. Tidak peduli berapa kali Anda mengulanginya.

Kiat Jadi Pengusaha Sukses ala Zaskia Adya Mecca
Dilansir dari Business Insider, Minggu 2 Agustus 2015, berikut adalah lima hal yang tidak boleh dilakukan jika Anda ingin menjadi eksekutif yang efektif :

1. Jangan bereaksi secara impulsif

Kepala kita akan terguncang apabila CEO kita gagal menghadapi masalah di perusahaan. Hal ini sama buruknya dengan eksekutif yang merespon dengan reaksi buruk, seperti dia tidak ingin berurusan atau mungkin tidak ingin melihat suatu masalah secara mendasar.

Eksekutif sukses melihat banyak sudut pandang. Mereka tidak bertindak gegabah tanpa membuat upaya untuk memahami situasi untuk mengeksplorasi pilihan.

2. Tidak berpuas diri

Sebagian besar perusahaan yang sukses dimulai dengan visi dan gambaran mental yang jelas tentang bagaimana untuk memecahkan titik-titik permasalahaan tertentu. Salah satu contohnya adalah pendiri Uber. Dia frustasi karena dia tidak bisa mendapatkan taksi kemudian berpikir, "Bukankah lebih baik jika saya bisa menggunakan ponsel saya untuk mendapatkan tumpangan?"

Bingo! Masalahnya adalah, setelah perusahaan sukses, memperoleh pelanggan, Anda bisa terbuai dan percaya bahwa, "Jika Anda membangunnya, mereka akan datang". Ini berbahaya.

Para pemimpin yang baik tidak hanya bisa berasumsi bahwa keberhasilan melahirkan sukses. Sukses berasal dari memberikan produk dan layanan yang nyata.

3. Jangan percaya banteng anda sendiri

Bila Anda CEO, atau eksekutif senior, setiap orang akan secara alami tunduk kepada Anda. Yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan suara sesekali ketika seseorang tidak setuju.

Setelah itu, yakinlah dalam beberapa minggu ke depan, semua orang akan berpikir bahwa orang-orang percaya pada apa yang Anda katakan adalah hal yang brilian. Sayangnya, ini bisa menipu.

Ini adalah alasan lain bahwa eksekutif harus mencari umpan balik yang jujur. Kita harus menjangkau pendapat terendah dalam dewan direksi, organisasi, maupun pelanggan. 

Mereka akan mendukung karena pengaruh dari posisi Anda, tetapi mereka juga tidak akan ragu-ragu menunjukan pintu jika mereka tidak benar-benar percaya Anda telah mengarahkan perusahaan dengan benar.

Dibutuhkan keberanian untuk meminta kritik dari orang-orang yang mungkin tidak setuju. Ini penting.

4. Jangan meninggalkan kursi, dan ke luar dari perahu

Anggota dewan biasanya memiliki portofolio yang besar. Sebagian besar juga memiliki sendiri pekerjaan yang menyita waktu. Tanggung jawab CEO sangat kompleks, bagaimana mereka berpikir harus menangani semuanya sendiri. 

Mereka tidak ingin direksi repot-repot sampai dalam situasi di mana ada sesuatu yang tidak beres. Pada kondisi seperti ini, sering kali terjadi.

Ini terjadi ketika saya bertugas di perusahaan berbeda tahun lalu. Saya merupakan pria yang sibuk, satu-satunya informasi yang saya punya bahwa perusahaan bergerak positif. Jadi, saya tidak punya alasan untuk mempertanyakan kesehatan perusahaan secara keseluruhan.

Kemudian, saya menerima telepon dari salah seorang CEO yang menjelaskan  begitu rumit. Lantas, saya berpikir, "mengapa saya sekarang mendengar hal ini?" Saya ingin anggota dewan merasa seperti tidak "berdiri diatas dermaga" melainkan di "dalam "perahu".

Saya tidak bisa melakukan pekerjaan ini sendiri, saya butuh dewan direksi untuk menemani dan melibatkan mereka dalam dialog-dialog tentang kemana arah yang akan kita tuju. Memang benar, memiliki hubungan semacam ini dengan forum, Anda memerlukan investasi besar, waktu, dan energi. Tapi, ini merupakan investasi yang terbayarkan.

5. Jangan salahkan pendapat sendiri dalam merespon pasar

Jika Anda belum melihat, ada tema umum dalam semua perilaku buruk. Hal ini tidak akan mendapatkan tanggapan dari seluruh dunia karena terlalu percaya dalam satu sudut pandang. Seperti Anda berpikir prospek pribadi Anda mewakili pandangan dari seluruh pasar di dunia. Itu tidak akan pernah terjadi.

Saya ingat saat kelas pemasaran pertama saya di sekolah bisnis. Saat itu, profesor meminta kami menjawab berapa persen orang Amerika yang mengklaim memancing sebagai hobi favorit mereka. Semua orang secara dramatis meremehkan presentasi tersebut. Padahal, sebenarnya itu merupakan salah satu hobi yang digemari di Amerika.

Pelajaran? Itu hanya mengandalkan perspektif pribadi Anda sendiri dan tidak akan memberikan jawaban yang akurat. Anda harus pergi kepasar yang berada diluar tembok perusahaan anda untuk mendapatkan masukan pada titik-titik tertentu dengan melihat permintaan dari orang yang nyata dan perusahaan. Dan lagi, ini membutuhkan kerja, dibutuhkan usaha.

Tetapi, tanpa mencari umpan balik yang berkelanjutan ini, tanpa benar-benar berbicara dan mendengarkan pelanggan, Anda tidak akan pernah memiliki wawasan khusus untuk melihat tanda-tanda peringatan potensi kelemahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya