BI Optimistis Industri Semen Akan Membaik

Buruh mengangkut semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Bank Indonesia mengatakan setelah di sepanjang semester pertama permintaan semen mengalami perlambatan, industri semen domestik akan kembali bergeliat di kuartal III-2015, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun ini berkisar 5 - 5,4 persen.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Menurut Deputi Gubernur BI, Erwin Rijanto pada paruh kedua 2015 pertumbuhan ekonomi akan lebih besar didorong oleh komponen konsumsi pemerintah melalui belanja di proyek infrastruktur.
Lebih Oke Mana, Ekonomi RI atau Brasil?


"Dalam kondisi sekarang, di mana-mana dalam kondisi lesu. Dalam kondisi seperti ini, memang mengharapkan adanya dorongan. Berarti fiskal stimulus itu (datang) dari proyek pemerintah seperti pembangunan jalan," kata Erwin di gedung BI, .


Ia menambahkan, realisasi proyek infrastruktur di semester kedua tahun ini akan mendorong pertumbuhan industri semen di Indonesia. Permintaan semen pun meningkat, sehingga mendorong pada pertumbuhan ekonomi.


Sepanjang semester I-2015, kinerja perusahaan semen BUMN, PT Semen Indonesia Tbk, mencatatkan pertumbuhan negatif hingga tiga persen, dan ditargetkan bisa bertumbuh nol persen di akhir 2015.


Januari-Juni 2015, penjualan semen yang mencatatkan kinerja positif hanya terjadi di kawasan Nusa Tenggara dan Indonesia Timur yang masing-masing tumbuh 2,3 persen dan 1,6 persen.


Sedangkan penjualan semen di Pulau Sumatera, menurun 3,5 persen menjadi 5,85 juta ton, Pulau Jawa turun 3,1 persen menjadi 15,82 juta ton, Kalimantan, dan Sulawesi juga turun menjadi 2,04 juta ton dan 2,08 juta ton.


Erwin mengungkapkan, meski hingga Juni 2015 pertumbuhan kredit perbankan menurun ke level 10,2 persen, namun adanya keyakinan pemerintah bahwa ekonomi akan positif di semester II-2015, maka kredit perbankan akan kembali meningkat.


"Ini (eealisasi pertumbuhan kredit Juni 2015) benar-benar sudah di
bottom
-nya. Sekarang kan, memang relatif sangat kecil. Kami mengharapkan semoga (penyaluran kredit) langsung mulai membaik," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya