Daftar Perusahaan Ternama Terimbas Pelemahan Yuan

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Sejumlah saham perusahaan-perusahaan ternama dunia jatuh, ketika China secara tiba-tiba mendevaluasi mata uangnya, yuan, terhadap dolar Amerika Serikat.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pemerintah China, seperti diketahui mengoreksi yuan sebagai upaya membuat produknya lebih murah di pasar global, yang diharapkan akan mendongkrak ekspor. 

Dilansir CNN, Rabu 12 Agustus 2015, perusahaan-perusahaan AS yang terimbas antara lain, Apple, Walmart, dan Yum Brands. Saham Walmart, yang menghasilan puluhan miliar dolar AS di China, hanya naik sedikit kurang dari satu persen akibat aksi penjualan saham. 
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

Saham Yum Brands, yang merupakan perusahaan induk makanan siap saji KFC, mengalami kerugian terbesar akibat sahamnya anjlok lima persen di bursa saham S&P 500, kemarin.
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah

Saham Apple jatuh lebih dari lima persen, dan Caterpillar jatuh lebih dari 2,5 persen. Analis mengkhawatirkan, dampak negatif perlambatan ekonomi China terhadap dua perusahaan tersebut.  

Nama-nama perusahaan lain yang terkena eksposur China adalah Micron Technology turun empat persen, Texas Instruments, dan Starbucks juga turun. Lebih dari 30 persen penjualan produk semikonduktor Micron datang dari China. 

Saham Yahoo juga terpengaruh, karena terkait dengan China oleh kepemilikan 15 persen saham di perusahaan e-commerce Alibaba. Saham Yahoo jatuh 3,9 persen. 



Fashion

Saham merek-merek fashion mewah, yang memiliki pasar besar di China, juga terkena dampak devaluasi yuan. Merek Fashion Burberry jatuh 3,8 persen, sedangkan Tiffany jatuh 2,5 persen. Lebih dari 10 persen penjualan produk dua merek fashion ini berasal dari China. 

Saham merek Prada juga merosot 4,4 persen di Hong Kong, dan saham Prada turun 1,5 persen. 

Pertambangan

Saham perusahaan tambang yang menjual bahan mentah hasil tambangnya ke China juga terimbas.

Saham Freeport-McMoran turun hampir 14 persen. Saham BHP Billiton turun 4,6 persen dan Rio Tinto merosot tiga persen. China merupakan konsumen terbesar produk tambang perusahaan-perusahaan ini. 

Pelemahan yuan dikhawatirkan akan meningkatkan biaya produksi bahan mentah, di saat permintaan sangat rendah. "Bila yuan melemah, maka akan menjadi semakin mahal harga komoditas bagi China untuk mengimpor," kata analis Daniel Sugarman dari ETX Capital di London, Inggris. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya