Survei: Pertumbuhan Penjualan Properti Residensial Melambat

Harga Properti Meningkat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Pelonggaran Uang Muka Beli Properti Dinilai Setengah Hati
- Pertumbuhan penjualan properti residensial pada triwulan II-2015 terus melambat dibanding triwulan sebelumnya. Survei Bank Indonesia (BI) yang dikutip
VIVA.co.id
Metland Menteng Pasarkan Rumah Tipe Baru
mencatat, properti residensial yang terjual hanya tumbuh 10,84 persen, merosot dari triwulan I yang sebesar 26,62 persen. 

Pengembang Malaysia Garap Properti di Maja Rp11,29 Triliun
Perlambatan penjualan terjadi pada semua tipe rumah, terutama rumah tipe menengah. Sementara itu, berdasarkan lokasi, perlambatan pertumbuhan penjualan rumah tipe menengah paling tinggi terjadi di Medan, Sumatera Barat. 

Para pengembang yang mengikuti survei tersebut memprediksikan, kenaikan harga properti residensial yang melambat akan berlanjut hingga triwulan III. Indeks harga properti residensial secara triwulan juga akan meningkat 0,49 persen, namun melambat dibandingkan kenaikan harga pada triwulan II sebesar 1,38 persen.

Kenaikan harga terendah diperkirakan terjadi pada rumah tipe besar sebesar 0,32 persen. Berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah yang melambat diperkirakan terjadi di Balikpapan, Jabodetabek-Banten, dan Medan. 

Perlambatan kenaikan harga properti residensial diperkirakan juga terjadi secara tahunan. Berdasarkan tipe bangunan, kenaikan harga rumah terendah diperkirakan terjadi pada rumah tipe besar yaitu 3,86 persen.
 
Sebagai informasi, survei harga properti residensial (SHPR) merupakan survei triwulanan yang dilakukan terhadap sampel pengembang proyek perumahan di 16 kota, dan sekitar 441 pengembang di 15 kantor perwakilan dalam negeri BI. 

Pengumpulan data dilakukan secara langsung, mencakup data harga jual rumah, jumlah unit rumah yang dibangun dan dijual pada triwulanan, serta perkiraan harga jual rumah itu pada triwulan berikutnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya