- VIVA.co.id/Bayu Yanuar Nugraha
VIVA.co.id - Tim Subdit Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melakukan inspeksi mendadak ke tempat Feedloter (penggemukan sapi) milik PT Widodo Makmur Perkasa, Kamis 13 Agustus 2015.
Dalam hasil sidak di Desa Mampir, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu, penyidik belum bisa memastikan apakah ada tindak pidana penimbunan sapi.
"Ini belum kita pastikan (menimbun), penyelidikan masih dalami fakta-fakta yang di sini," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Mudjiono saat memimpin sidak tersebut, Kamis 13 Agustus 2015.
Mudjiono menjelaskan, di tempat tersebut memang sapi yang diimpor disimpan selama empat bulan sebelum di distribusikan. "Jadi importir mendatangkan sapi ke sini kemudian dipelihara selama kurang lebih 4 bulan sebelum di distribusikan," jelas Mudjiono.
Namun, Mudjiono memaparkan, dari laporan dan hasil pemeriksaan terdapat dugaan penimbunan sapi. "Itu yang lagi kita selidiki, mengapa bulan Juni bisa jual 900 sekian sapi, Juli 1000 lebih, tapi bulan Agustus baru 167, kita mintai keterangan alasannya," papar Mudjiono.
Mengenai ketentuannya berapa banyak sapi yang harus didistribusikan, Mudjiono menuturkan semuanya tergantung berapa kuota impor dan berapa sapi yang siap dijual ke pasar.
Apakah ada kemungkinan menimbun dalam rangka persediaan Idul Adha, Mudjiono enggan berkomentar. Ia hanya mengungkapkan penyelidikan dan sidak ini untuk menekan harga daging di pasaran yang terbilang cukup tinggi.
"Ini masih kita periksa, kita akan dalami. Diharapkan daging tersedia dan harga terjangkau," ungkap Mudjino.
Apakah dengan adanya sidak dan penyelidikan ini membuat tempat ini ditutup dan tidak beroperasi, Mudjiono memastikan distribusi akan tetap akan berjalan.
"Dengan adanya sidak ini justru kegiatan tidak boleh ditutup, justru harus tetap beroperasi, penjualan jalan terus sehingga daging tersedia di pasaran," tutup Mudjiono.
Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi
Salah satunya memasok sapi dari peternak lokal.
