DPR Harap Pidato Jokowi Kembalikan Kepercayaan Pasar

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Ahmadi Noor Supit menilai, terus merosotnya nilai mata uang rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat, bukan hanya disebabkan faktor eksternal perekonomian di luar negeri. 

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Akan tetapi, faktor kepercayaan publik pada sosok kepala negara juga turut berpengaruh dalam menguat atau melemahnya rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Dengan begitu, anggota komisi XI DPR RI ini berharap, dengan adanya pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR/DPD RI mampu mengembalikan kepercayaan pasar.

"Harus segera diatasi karena ini menyangkut soal kepercayaan, jadi harus dikembalikan," ujar Ahmadi di Gedung DPR RI, Jumat, 14 Agustus 2015.

Menurut Ahmadi, bahwa saat ini nilai tukar rupiah yang hampir menembus Rp14.000 per dolar Amerika Serikat (AS) dinilainya juga merupakan peringatan untuk menteri terkait bidang ekonomi.

"Karena di sini pelaku ekonomi sangat gelisah dengan kondisi ini. Mereka khawatir kalau dolar yang bertahan," katanya

Selain itu, dirinya menambahkan, belum stabilnya kondisi ekonomi Tanah Air saat ini jangan sampai membuat rupiah menembus level Rp15.000 per dolar AS. Hal ini, kata dia, nantinya akan berdampak pada berubahnya kembali asumsi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2016.

"Kita harus mampu yakinkan masyarakat. Harus yakinkan pertumbuhan ekonomi itu ada, penerimaan pajak jangan main hajar saja. Sehingga, pidato kenegaraan diharap bisa kembalikan kepercayaan publik," ujarnya.

Seperti diketahui, dalam pidatonya sidang tahunan MPR RI, Jokowi menyampaikan tentang Nota Keuangan, serta R-APBN 2016. Dalam pidatonya, Jokowi tetap optimis kondisi Tanah Air akan membaik meski saat ini kondisi perekonomian Indonesia belum sepenuhnya stabil.

"Melihat modal sosial dan ekonomi yang kita miliki, peluang Indonesia untuk menjadi negara maju dan sejahtera sebenarnya terbuka lebar," katanya.

Diutarakan Jokowi, Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dan kreatif, kelas menengah yang semakin besar, sistem politik yang demokratis,  masyarakat Muslim yang moderat, dan menjadi kekuatan ekonomi ke-16 di dunia dengan Pendapatan Produk Domestik Bruto sekitar Rp10 ribu triliun.

"Dengan kerja keras, optimisme, dan mengubah sikap konsumtif menjadi produktif, kita akan bermartabat di antara bangsa-bangsa di dunia," kata Jokowi dalam pidatonya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya