Cara CEO Pepsi Memotivasi Diri Setiap Pagi

CEO PepsiCo, Indra Nooyi.
Sumber :
  • Donald Heupel/Reuters

VIVA.co.id - Sebagai seorang wanita di pucuk pimpinan sebuah perusahaan terkenal, Indra Nooyi, sudah merasakan banyak asam garam. Nyaris didepak dari posisinya sebagai seorang Chief Executive Officer (CEO) PepsiCo, Nooyi justru mampu membuktikan bahwa ia mampu membawa perusahaan ke gerbang kesuksesan.

Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor

Dilansir dari Business Insider, Minggu, 16 Agustus 2015, saat ini Nooyi terus memancarkan kepercayaan diri dan fokus mencari cara agar produk perusahaannya dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Nooyi mengatakan, hal yang terus menginspirasinya sehari-hari dan membawa perkembangan pada perusahaannya adalah sikap pemberontak yang selalu dia pupuk sejak kecil.

Seperti diketahui, Nooyi dibesarkan di Madras yang saat ini bernama Chennai, India. Nooyi muda pernah menjadi personel sebuah band rock. Bahkan, ia juga gemar memanjat pohon saat masih kecil.

Semangat Jessica Iskandar Bangun Bisnis Produk Lokal
"Saya melakukan hal-hal yang membuat orangtua saya bertanya-tanya apa yang sedang dia lakukan? Tapi di sisi lain saya adalah mahasiswa dan putri yang baik. Saya tidak pernah membuat malu keluarga dan saya beruntung, pria di keluarga berpikir bahwa wanita harus memiliki keahlian dalam semua hal," ujarnya. 

10 Kota Termahal di Dunia untuk Dirikan Perusahaan
Hingga saat ini dia mengaku masih memiliki sifat pemberontak itu. Nooyi juga mengatakan bahwa setiap orang tidak bisa hanya sekadar duduk diam.

Menurutnya, seseorang harus bangun dengan perasaan bahwa dunia akan berubah dan memiliki keyakinan untuk menang. Selain itu, diperlukan kecepatan dan kelincahan melebihi orang lain.

Nooyi menjelaskan bahwa PepsiCo saat ini bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Pengujian produk baru dan investasi dalam mengembangan apa yang menjadi keinginan konsumen terus dilakukan.

Namun, ada satu hal yang dia tekankan. Untuk mendapatkan yang terbaik bagi perusahaan, Nooyi bersedia mentoleransi kegagalan dalam rangka adaptasi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya