Hibrid Energi Terbarukan Bisa Jadi Solusi Kebutuhan Listrik

Panel surya di Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid, Srandakan, Bantul
Sumber :
  • Antara/ Sigid Kurniawan

VIVA.co.id - Caterpillar Inc dan PT Sumberdaya Sewatama, hari ini, Kamis 20 Agustus 2015, mengumumkan bahwa kedua perusahaan siap mempercepat keberadaan listrik di berbagai penjuru Tanah Air. Upaya itu akan dilakukan melalui terobosan teknologi andal bernama pembangkit listrik hybrid renewable atau hibrid energi terbarukan.

Teknologi Hybrid Renewable ini memiliki keandalan gabungan teknologi dan implementasi perawatan dan operasional pembangkit, yang dapat menghemat bahan bakar hingga 40 persen. Teknologi ini dapat menjangkau kawasan terdalam dan terluar seluruh Indonesia.

"Pulau terluar dan terdalam di seluruh penjuru di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi ini. Pembangunan dan penyambungannya pun dapat dilaksanakan dengan cepat, tidak seperti pembangkit listrik berbahan bakar batu bara atau air," kata Rob Schueffner, Microgrid Commercial Manager Electric Power Division  Caterpillar Inc seperti dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Kamis 20 Agustus 2015.

Edi Prayitno Hirsam, Chief Growth Officer PT Sumberdaya Sewatama, melihat bahwa teknologi hibrid bisa menekan ongkos operasional, terutama dalam pemakaian bahan bakar gas maupun diesel.

“Sehingga pemerintah tidak terus terbebani dengan kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit listrik. Hal ini sejalan dengan apa yang dicanangkan pemerintah,” katanya.  

Sebagai perusahaan ketenagalistrikan yang sudah berdiri sejak 23 tahun, adanya teknologi ini bisa mempercepat pemenuhan kebutuhan listrik di daerah yang selama ini masih sulit mendapatkan pasokan lantaran ketergantungan dengan energi fosil.

PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Dalam hitungan Caterpillar, bila memakai teknologi hibrid untuk membangkitkan listrik sebesar dua gigawatt (GW), tak hanya bisa mengurangi biaya pemakaian bahan bakar. Tetapi, juga bisa mereduksi produksi karbon hingga setara dengan karbon yang dihasilkan oleh 750.437 mobil.

Oleh karena itu, Sewatama dalam rencana ke depan sudah mulai bersiap untuk mengeimplementasikan pemakaian teknologi ini dengan tujuan membantu pemerintah mempercepat program pengadaan listrik 35.000 MW.

Saat ini, Sewatama sudah mengembangkan sejumlah proyek pembangkit listrik dari bermacam energi. Baik energi fosil maupun energi terbarukan seperti pembangkit listrik minihidro, pembangkit listrik biogas, dan pengembangan tenaga angin.

Perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini sejak lama sudah mengembangkan teknologi hibrid bekerja sama dengan produsen solar panel First Solar. Awalnya, selama tujuh tahun pengembangan hibrid, sempat digunakan untuk keperluan militer.

Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW
Pekerja memasang kawat baja sebelum pengujian tower transmisi listrik milik PLN. Foto ilustrasi

34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi

Sari 34 proyek ada 12 proyek tidak bisa berlanjut.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016