Rupiah Belum Punya Amunisi untuk Menguat

Rupiah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan, belum ada sentimen positif yang dapat dijadikan amunisi bagi rupiah untuk menguat. Meskipun laju dolar Amerika Serikat (AS) sedang melemah pada awal pekan ini.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
"Dari data yang kami lihat, laju dolar sedang melemah seiring dengan keragu-raguan pelaku pasar terhadap kemungkinan bank sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunganya bulan depan," ujar Reza kepada VIVA.co.id, Senin, 24 Agustus 2015.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Setelah level batas bawah (support) rupiah gagal diuji pekan lalu, dia memperkirakan laju rupiah akan berada di kisaran Rp13.828-13.896 per dolar AS. 

"Lagi-lagi laju rupiah kian tertekan, sehingga menguburkan harapan kami akan adanya perbaikan dalam waktu dekat," tuturnya.

Reza mengatakan, adanya tujuh kebijakan baru Bank Indonesia (BI) terkait upaya meredam pelemahan nilai tukar rupiah ternyata hanya dianggap angin lalu oleh pelaku pasar.

Sebagai informasi, tujuh kebijakan tersebut di antaranya, BI akan melakukan intervensi di pasar valas untuk mengendalikan volatilitas rupiah. Kemudian, melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder dengan tetap memperhatikan dampaknya pada ketersediaan SBN bagi inflow dan likuiditas pasar uang. 

Selain itu, BI memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, melalui Operasi Pasar Terbuka (OPT), guna mengalihkan likuiditas ke tenor yang lebih panjang. Keempat adalah menyesuaikan frekuensi lelang foreign exchange (FX) swap dari dua kali sepekan menjadi satu kali sepekan. 

Batas pembelian valas juga diturunkan BI, dengan pembuktian dokumen underlying dari yang berlaku saat ini sebesar US$100 ribu menjadi US$25 ribu per nasabah per bulan dan mewajibkan penggunaan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

"Kita pun masih tetap harus mencermati sentimen dan berita yang dirilis serta mewaspadai jika laju rupiah kembali melanjutkan pelemahan," ujarnya.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pada akhir perdagangan pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di posisi Rp13.895 per dolar AS. Melemah dari hari sebelumnya sebesar Rp57 di posisi Rp13.838 per dolar AS. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya