Rupiah Anjlok, Produk Ini Malah Unjuk Gigi

Rupiah Buat Suram Sektor Properti
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) ternyata tidak selamanya berdampak buruk pada kondisi perekonomian Indonesia. Salah satunya bagi pelaku-pelaku industri yang menggunakan bahan baku lokal atau produk dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat, mengatakan, industri-industri yang mengalami keuntungan di tengah rupiah sedang lemah yaitu industri kayu, yang biasanya bergerak dalam bidang properti.

"Bahan baku yang asli menggunakan dalam negeri, kemudian bisa melakukan ekspor pasti akan diuntungkan," ujar Syarif di Jakarta, Selasa 25 Agustus 2015. Hal ini dikarenakan, para pengusaha yang menggunakan produk dalam negeri bisa dengan mudah mengeskpor produknya ke luar negeri.

"Karena pembeli yang di luar negeri merasa dapat barangnya dengan harga murah. Misalnya barang-barang dari kayu itu pasti meningkat angka ekspornya," kata dia.

Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi

Selain itu, meski saat transaksi menggunakan dolar, para pengusaha yang menggunakan produk dalam negeri tetap bisa diuntungkan, karena tidak banyak berpengaruh pada melemahnya rupiah saat ini.

"Tidak apa-apa transaksinya pakai dolar, tapi kan ketika produksi tetap pakai rupiah. Bayar gaji pegawai pakai rupiah, tapi keluar barang, mereka dapatnya di luar. Jadi untung," ujarnya

Dengan begitu, pihaknya untuk saat ini terus mendorong para pengusaha industri yang masih setiap menggunakan produk lokal. Ini dinilainya dalam waktu ke depan bisa membantu kestabilan kondisi ekonomi tanah air.

"Kita dorong pengusaha yan masih setia pakai barang baku lokal, nanti di situ bisa membuat kuat kuotanya lalu meningkat. Dan, tentunya pembeli dalam negeri juga bisa diuntungkan," kata Syarif. (one)

 Dolar AS dan rupiah.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Masih belum ada sentimen khusus yang mampu mendongrak kurs rupiah.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016