Dolar Kuat, Pedagang Elektronik Tertolong Transaksi Rupiah

Ilustrasi televisi.
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Pedagang elektronik mengakui pelemahan rupiah berpengaruh terhadap produk yang dijualnya. Namun, itu berlaku sebelum diberlakukannya transaksi rupiah di dalam negeri.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

"Kalau kami, (penjualan saat ini) tidak berpengaruh. Soalnya, harga (transaksinya) tidak pakai dolar," kata penjual elektronik, Rina Susanti, di toko Eska Computer, di Mal Ambassador, Jakarta, Kamis 27 Agustus 2015.
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau


Rina mengatakan, pengaruh pelemahan rupiah justru terasa ketika wajib transaksi rupiah belum diberlakukan. Ketika itu, harga elektronik yang dijualnya mengikuti naik turunnya dolar.


"Terasa banget sebelum ada transaksi rupiah diberlakukan. Terasa hampir sebulanan penjualan," kata dia. Penjualan bahkan bisa merosot hingga 50 persen.


"Biasanya, kami menjual 60 bon saat normal. Tapi, kalau kemarin, sepi. Cuma jual 30-35 bon. Biasanya satu bon itu pembeliannya tiga sampai empat item," kata Rina yang menjual produk elektronik seperti komputer, laptop, speaker, hingga
hard disk
.


Harganya pun dibanderol dari ratusan ribu hingga belasan juta rupiah. Misalnya, speaker dijual dengan harga Rp150 ribu-Rp1 juta dan laptop dibanderol dari harga Rp3 juta hingga Rp18 juta.


"Dulu, (waktu belum pakai rupiah) tetap ada (naik turunnya harga). Waktu dolarnya naik, harga speaker yang tadinya Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu dan yang semula Rp1 juta menjadi Rp1,1 juta," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya