Inilah Wajah Ekonomi Indonesia

Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Sumber :

VIVA.co.id - Kondisi ekonomi Indonesia saat ini menjadi perhatian semua pihak hingga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun menggulung lengan dan celana ikut terjun memberi saran.

Indonesia seperti pasien kronis konsumerisme driven economy,  katakanlah seperti pasien diabetes, yang setiap hari disuntik subsidi BBM.  Dokternya terburu-buru.  Sudah diet ketat dan diberi dosis tinggi.  Stop diet gula. Stop karbohidrat. Turunkan berat badan. Jangan makan manis. Stop minum soft drink. 

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Sekaligus seperti bedol desa semuanya diubah.  Subsidi BBM dicabut. Penyerapan anggaran APBD disorot KPK, Polisi, Kejaksaan masuk semua memelototi korupsi. 

Birokrasi diiobok-obok.  Serapan APBD anjlok hingga turun drastis. Properti diperketat, ada pajak barang mewah, uang muka ditingkatkan, pasar properti direm sampai anjlok.

Pembelian rumah dan properti dicek NPWP, SPT dan dipelototi seperti dicurigai hasil korupsi atau gratifikasi.  Pasar diintervensi kebijakan kepolisian.  Ibarat
supermarket dimasuki polisi dicek seperti pasar gelap.  Akibatnya semua pihak mencari aman, simpan deposito di Shanghai. 

Kandidat Kapolri ditersangkakan.  Semuanya tiba-tiba. Tidak direncanakan secara sinkron.  Ibarat mesin semua sekrup dan baut dikencangkan seperti gadis diikat korset terlalu ketat.

Apabila subsidi BBM mau dikurangi biarlah dosisnya perlahan-lahan.  Kalau dokter diagnosa kan perlu diteliti dosis nya berapa? Ibarat mau memberi obat tidur, dosis ringan dulu.  Kalau pasien diberi obat dosis untuk gajah ya mungkin juga pasiennya roboh juga.

Subsidi BBM cobalah dikurangi dari Rp3.000 dikurangi Rp1.000 toh ibarat langit juga mendukung ide ini harga BBM dunia turun sendiri tanpa diapa-apakan.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Sehingga rakyat bisa dialihkan kepada subsidi Kesehatan, pendidikan, jalan raya, PLN, air minum, pengairan.  Ibarat diet gula diimbangi dengan sayuran, protein, dan makanan berimbang.

Ada 100 nama pengganti subsidi BBM. Ada BLT, KUR, KIS, KKS, KIP, dulu ada SD inpres, posyandu, BKKBN, ada Raskin, Bulog, dulu selama 32 tahun harga beras dipelototi tiap hari.  

Ibarat rakyat digusur juga disediakan pengganti rusunawa.  Ada istilah policy buffer.  Ada kebijakan bantal ibarat orang jatuh ada bantalan supaya rakyat masih bisa berjalan.  Ibarat mesin semua sekrup dan baut coba dikendorin.

Golongan menengah coba disupport dulu.  Dana BPJS Ketenagakerjaan yang nganggur coba dimanfaatkan kembali untuk rescue penyelamatan golongan menengah yang sekarang anjlok.  Ini kan seperti pasien 16 juta pemegang kartu kredit yang tersengal-sengal coba direscue. Coba diganti menjadi pinjaman lunak seperti di luar negeri.


Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.

Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen. Buku terbaru MONEY INTELIGENT, Rahasia Kaya Mulai Berbisnis, dan seri MI2. Rahasia Kaya Jangan Cintai Uang segera terbit di Gramedia bulan Sept 2015. Follow instagram/Goenardjoadi dapatkan eBook MI4

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016