Soroti Data Inflasi, IHSG Diprediksi Bergerak Bervariasi

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa 1 September 2015, diperkirakan bergerak bervariasi di tengah minimnya sentimen positif dari pasar global dan kawasan.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, mengatakan data manufaktur Tiongkok yang keluar hari ini diperkirakan akan kembali terkontraksi dan bisa memicu sentimen negatif di pasar. 

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
Sementara itu, domestik, pasar menanti data inflasi Agustus yang diperkirakan lebih rendah dari Juli.

"Pergerakan IHSG diperkirakan masih berpeluang menguat, apabila berhasil menembus resistance (batas atas) di level 4.520. Saham-saham berbasis komoditas akan mendapat momentum penguatan dari kenaikan harga minyak mentah. IHSG diperkirakan bergerak dengan support (batas bawah) di 4.450 dan resistance di 4.520," ujar David, kepada VIVA.co.id, Selasa, 1 September 2015.         

David mengatakan, IHSG pada perdagangan akhir Agustus kemarin berhasil tutup di teritori positif di tengah sentimen negatif bursa kawasan Asia, yaitu di 4.509,6 atau menguat 63,4 poin (1,43 persen). Terutama dimotori sejumlah saham unggulan di sektor perbankan, konsumsi, dan aneka industri.

Sepanjang Agustus lalu penjualan bersih asing di pasar saham mencapai Rp9,82 triliun. Kata David, bila dilihat sepanjang Agustus lalu, IHSG terkoreksi 6,10 persen menyusul gejolak di bursa global dan kawasan.

"Tekanan jual ini sebagai dampak keluarnya dana global dari pasar emerging market menyusul kekhawatiran perekonomian China dan rencana kenaikan tingkat bunga The Fed, yang berakibat buruk bagi pergerakan rupiah atas dolar AS yang melemah hingga 4 persen Agustus lalu menembus Rp14 ribu per dolar AS," tuturnya.

Sementara, menurut David, Wall Street tadi malam dilanda tekanan jual menyusul berlanjutnya kekhawatiran terhadap perekonomian Tiongkok dan kemungkinan The Fed menaikkan tingkat bunganya September mendatang.

Indeks Dow Jones dan S&P masing-masing koreksi 0,69 persen dan 0,94 persen tutup di 16.528,03 dan 1.972,18. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya