Produksi AS Turun, Harga Minyak Global Melonjak

Sumur minyak mentah.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
- Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent melonjak pada perdagangan Senin akhir pekan lalu. Hal ini menyusul dirilisnya data produksi minyak Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan
output
Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik

OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Dilansir CNBC, Selasa, 1 September 2015, kenaikan tajam harga minyak mentah tersebut juga disebabkan karena Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan akan berbicara dengan produsen minyak lain tentang rendahnya harga minyak saat ini.

Melonjaknya harga minyak mentah langsung berdampak pada naiknya harga komoditas hingga 27 persen. 

Minyak AS alias WTI ditutup pada level US$49,2 per barel, atau melonjak US$3,98 (8,8 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. Level tersebut menjadi yang tertinggi dalam enam pekan. 

Harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Desember, menguat US$3,7 di posisi US$53,8 per barel. 

Energy Information Administration (EIA) melaporkan, produksi minyak mentah AS mencapai di atas 9,6 juta barel per hari pada April, dan anjlok menjadi 300 ribu barel per hari selama dua bulan berikutnya.

Data tersebut tentu mengejutkan pasar, mengingat langkah AS meningkatkan jumlah rig aktif pengeboran minyak. OPEC memperkirakan saat ini kelebihan pasokan minyak di pasar global mencapai 2 juta barel per hari.

Melonjaknya harga minyak mentah pada perdagangan kemarin karena merespons OPEC yang menyatakan keprihatinannya pada rendahnya harga minyak mentah saat ini. OPEC pun berjanji akan membahasnya dengan produsen minyak lainnya.

Padahal, sejak November tahun lalu, negara-negara OPEC yang dipimpin Arab Saudi menyatakan akan tetap memproduksi minyak mentah yang tinggi untuk mempertahankan pangsa pasar, bahkan meskipun harga minyak turun drastis. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya