Memilih Penasihat Keuangan Penting untuk Investasi

Perencanaan Keuangan
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Walau bisa membantu Anda untuk mencapai tujuan finansial dengan mudah dan cepat, jika salah memilih penasihat keuangan, justru bisa membahayakan investasi, atau dana pensiun hasil kerja keras bertahun-tahun.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Agar tidak terjadi, cobalah untuk mengambil langkah preventif, dengan belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan orang lain.

Karena itu, perlu diperhatikan hal berikut ini, sebelum memilih penasehat keuangan:

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Pilih beberapa kandidat

Saat memutuskan menggunakan jasa penasihat keuangan, Anda sedang membutuhkan pertolongan di dalam pengelolaan dana. Secara emosional, kondisi ini membuat seseorang seperti "haus" akan harapan, sehingga seolah-olah tidak bisa membedakan antara impian dan kenyataan.

Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos

Namun, jika hanya menemui satu kandidat penasihat keuangan, kita tentu tidak bisa melakukan perbandingan. Dengan memiliki beberapa kandidat, Anda bisa memilih cara pengelolaan dari penasihat keuangan mana yang paling cocok dengan kepribadian Anda.

Baca juga: Tujuh Langkah Efektif Atur Anggaran Bulanan Bagi Anda yang Masih Boros

Cek latar belakang dan referensi

Memiliki kantor yang indah, mobil bagus, dan punya banyak klien yang kaya, bukan deskripsi itu bentuk pengecekan latar belakang.

Seperti membeli mobil, kita ingin mengetahui spesifikasi apa saja yang dimiliki oleh kendaraan tersebut, pelayanan dalam bentuk apa yang ditawarkan oleh dealer tersebut, atau apakah harga yang dicantumkan sudah sesuai dengan anggaran.

Perlu dicek, sejauh mana kemampuan seorang penasihat keuangan tersebut di dalam mengelola dana investor, dan bagaimana sistem pembagian hasil investasi yang akan dibagikan untuk sang klien dan dirinya.

Biaya dan cara bayar

Anggaran bukan satu-satunya pertimbangan yang perlu dipikirkan, walau memang harus diperhitungkan. Hal itu, juga berlaku saat memilih penasihat keuangan. Apakah pembayaran bisa berbentuk komisi dari hasil investasi, atau konsultasi yang dihitung per jam.

Karena itu, pertimbangkan juga apa saja yang bisa diperoleh dari biaya dan sistem pembayaran yang diterapkan oleh penasihat keuangan tersebut.
Bila perlu membayar lebih mahal dengan sistem pembayaran yang dihitung per jam, namun dapat memberikan hasil investasi yang lebih besar daripada cara lainnya, maka tentu saja layanan ini menjadi sangat bernilai.

Baca juga: Kesalahan Atur Uang Ketika Umur 20-an

Susun rencana jangka panjang

Saat berinvestasi, waktu merupakan sebuah variabel yang tidak bisa dirubah. Tetapi, Anda bisa memanfaatkannya dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ketika bekerja sama dengan para penasihat keuangan, mereka juga harus menjadi bagian dari investasi tersebut.

Susun rencana jangka panjang bersama mereka. Maka Anda tidak terfokus pada keuntungan diri sendiri untuk sesaat, namun lebih mempertimbangkan bentuk kemitraan yang dapat saling menguntungkan dalam jangka panjang.

Baca juga: Persiapkan Rencana Finansial Jika Anda Divonis Penyakit Kritis

Contohnya, Anda telah memilih penasihat keuangan yang benar-benar dapat dipercaya, maka sebaiknya tidak langsung menyalahkannya, karena investasi yang dilakukan ternyata merugi.  Sebab, mungkin saja kerugian tersebut terjadi, bukan karena kesalahan prediksi dari penasihat keuangan tersebut, tetapi karena memang sentimen pasar yang sedang kurang baik pada saat itu.

Posisikan diri sebagai bos

Sebagai seorang investor, tentu sah-sah saja untuk mempekerjakan penasihat keuangan untuk mengelola dana Anda, namun perlu diingat bahwa mereka “hanya” sebagai mitra dan bukan pemilik dana. Karena itu, ketika keadaan tidak sesuai dengan yang telah diperkirakan, kerugian hanya akan ditanggung oleh investor.

Artinya, Anda harus memposisikan diri seperti seorang bos dari penasihat keuangan tersebut. Sehingga, ketika mereka kecewa dan memperlakukan si bos secara sewenang-wenang karena tidak mengikuti nasihat yang diberikan, maka sudah sepatutnya sang investor curiga.

Baca juga: Lima Pertanyaan Finansial untuk Persiapan Pernikahan

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya